hitcounter
Sunday , May 19 2024
target pariwisata

Sinergi Pusat dan Daerah untuk Mencapai Target Pariwisata

Kementerian Pariwisata menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan ke-II di Jakarta Convention Center pada 28-29 April 2016. Rapat Koordinasi Nasional Kepariwisataan ini dilaksanakan untuk meningkatkan sinergis antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam rangka percepatan pembangunan kepariwisataan nasional untuk mewujudkan. Tujuan akhirnya jelas, yakni untuk mencapai target pariwisata pada 2016 hingga 2019.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata Indonesia, mengatakan, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan, kalangan pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, media, praktisi, hingga komunitas pariwisata. “Membangun sinergi yang baik dengan semua stakeholder pariwisata akan menjadi kunci penting dalam mewujudkan target kunjungan wisatawan pada 2016 hingga 2019,” kata Arief Yahya.

Presiden Joko Widodo telah menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan yang harus didukung oleh semua sektor lain, terutama sektor infrastruktur dan transportasi, dalam mempercepat tercapainya target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Target pariwisata pada 2019 antara lain memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8 persen, devisa yang dihasilkan Rp280 triliun, menciptakan lapangan pekerjaan di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 275 juta pergerakan wisatawan nusantara, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di peringkat 30 dunia.

“Sementara itu, untuk target pariwisata tahun 2016 adalah 12 juta kunjungan wisman, 260 juta pergerakan wisatawan nusantara, kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional sebesar 5 persen, serta penciptaan lapangan kerja sebanyak 11,7 juta pekerjaan,” kata Arief Yahya.

Arief mengungkapkan, pemerintah telah menetapkan 14 program pembangunan untuk tahun 2017, di mana tiga program teratas yang merupakan prioritas nasional adalah Prioritas Nasional: Antar Kelompok Pendapatan, Prioritas Nasional: Pembangunan Pariwisata, dan Prioritas Nasional: Pembangunan Perkotaan. Sementara itu, di urutan terakhir atau urutan ke-14 adalah Prioritas Nasional: Stabilitas Keamanan dan Ketertiban.

“Dengan ditetapkannya pariwisata sebagai program prioritas nasional, alokasi anggaran pariwisata 2017 akan meningkat. Kita mengusulkan dalam pagu indikatif RKP 2017 sebesar Rp7,9 triliun atau naik 46,3 persen dari tahun lalu sebesar Rp5,4 triliun,” tutur Arief.

Dengan meningkatnya alokasi anggaran tersebut, Arief Yahya berharap akan mempercepat pencapaian target pariwisata nasional, antara lain meningkatnya kualitas dan daya saing pariwisata di tingkat global. “Dalam Travel and Tourism Index Competitive Index 2015 World Economic Forum (WEF), pariwisata Indonesia mengalami kenaikan pada tiga pilar, yaitu business environment naik 30 tingkat menjadi peringkat 63 dunia, international openness naik 59 tingkat menjadi peringkat 55, dan air transport infrastructure naik 15 tingkat menjadi peringkat 39 dunia,” jelas ujar Arief Yahya.

Sayangnya, peningkatan tersebut juga diikuti dengan turunnya beberapa sub-pilar, seperti jumlah hari dalam memulai bisnis dan biaya memulai bisnis masing-masing turun di peringkat 129 dan 105. Peringkat tersebut berada di bawah Malaysia dan Thailand. Pada sub-pilar memulai bisnis, Malaysia berada di peringkat 23 dan Thailand di peringkat 109. Sementara itu, pada sub-pilar biaya memulai bisnis, Malaysia berada di peringkat 66 dan Thailand di peringkat 64.

“Ini menjadi salah satu tantangan dan PR kita bersama untuk segera memperbaiki sub-pilar yang menjadi komponen penting dalam meningkatkan daya saing global,” kata Arief.

ASDP Menyiapkan Puluhan Kapal Pesiar

About admin

Check Also

InJourney Pastikan Kelancaran Ibadah Perayaan Waisak yang Khidmat

Jakarta, Vakansi – Masyarakat yang hadir di TMII juga dapat mengikuti prosesi walking meditation yang …

Leave a Reply