hitcounter
Sunday , May 19 2024
10 destinasi prioritas pariwisata

Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata

Guna mendukung promosi Wonderful Indonesia untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, Kementerian Pariwisata melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa stakeholders pariwisata Indonesia pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 28-29 April 2016.

Kerja sama tersebut antara lain dengan BMKG, Singapore Airlines, Garuda Indonesia, Kementerian PUPR, Bank Tabungan Negara (BTN), Akademi Bahasa Asing Bina Sarana Informatika, Politeknik Kota Malang, Politeknik Aceh, President University, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia, dan Universitas Papua.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, destination branding dan integrated marketing communication plan pada 10 destinasi prioritas pariwisata siap dipromosikan sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

“Ke-10 destinasi yang dimaksud adalah Medan, Kepulauan Riau, Jakarta, Bandung, Yogyakarta-Solo- Semarang (Joglosemar), Banyuwangi, Bali, Lombok, Makassar, dan Bunaken-Wakatobi-Raja Ampat,” kata Arief Yahya.

Destination branding dan integrated marketing communication plan pada 10 destinasi prioritas pariwisata tersebut ini tetap mengacu pada penerapan strategi pemasaran (Destination, Origin, dan Time/DOT);  promosi (Branding, Advertising, dan Selling/BAS); dan media (Paid, Owned Media, Social Media, dan Endorser/POS+E).

Selain itu, Arief juga mengungkapkan kebijakan percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas pariwisata, yaitu  Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. “Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden agar pemerintah daerah secara serius dan konkret mendukung serta melaksanakan upaya percepatan pembangunan 10 destinasi pariwisata prioritas tersebut,” kata Arief.

Arief mengungkapkan, satu faktor penting dalam percepatan pembangunan pariwisata adalah manajemen terpadu. Karena itu, ia menetapkan sistem single destination, single management. “Perwujudan dari manajemen terpadu ini adalah pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Badan Otoritas pada empat 4 KEK yang telah ditetapkan oleh pemerintah, Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, dan Tanjung Kelayang. Selain itu, untuk badan otoritas akan dibentuk melalui payung hukum berupa peraturan presiden,” kata Arief.

Sinergi Pusat dan Daerah untuk Mencapai Target Pariwisata

About admin

Check Also

InJourney Pastikan Kelancaran Ibadah Perayaan Waisak yang Khidmat

Jakarta, Vakansi – Masyarakat yang hadir di TMII juga dapat mengikuti prosesi walking meditation yang …

Leave a Reply