hitcounter
Thursday , May 2 2024

Teknologi Mengubah Masyarakat

Teknologi mengubah masyarakat, ada paradigma yang harus kita pahami ada transformasi digital yang mengubah kebiasaan. Seperti pendidikan tatap muka kini bisa dilakukan online, bersosialisasi dengan bertemu kini lebih asik berinteraksi dengan gawai. Di bidang ekonomi pun transaksi biasanya secara langsung namun kini dapat dilakukan secara daring.

Ahmad Lutfi Ghozali, dosen Politeknik Negeri Indramayu mengatakan, untuk dapat bisa melakukan transformasi ini dibutuhkan sebuah kecakapan digital. Indikator pertama dari kecakapan dalam budaya digital adalah bagaimana setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki era digital secara otomatis dirinya telah menjadi warga negara digital.

“Ketika menjadi warga negara digital mereka tidak lantas menjadi lupa dengan apa yang menjadi pedoman sebagai warga negara Indonesia yaitu Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika tetap menjadi landasan mereka dalam kecakapan digital,” ungkapnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (18/10/2021) siang.

Jika tidak begitu masyarakat yang sudah menjadi warga digital ini akan berbeda kehidupannya dengan saat menjadi masyarakat Indonesia. Jauh dari nilai-nilai Pancasila maka dari itu dari sekarang literasi media digital ini harus terus ditekankan hidup di dunia digital sama seperti saat menjadi masyarakat Indonesia yaitu memiliki nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Bagaimana saling menghormati perbedaan dan kepercayaan di ruang digital seperti yang ada pada sila pertama. Memperlakukan orang lain dengan adil dan manusiawi di ruang digital tidak membeda-bedakan. mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan di ruang digital seperti sila ke-3 persatuan Indonesia.

“Mengutamakan Indonesia inipun bisa diartikan ketika berada di ruang digital kita bangga akan kebudayaan Indonesia produk Indonesia dan bahasa Indonesia,” tuturnya.

Memberi kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat di ruang digital sesuai dengan sila keempat, yang nilai utamanya demokrasi. Terakhir, sila kelima nilai utamanya adalah gotong royong bersama-sama membangun ruang digital yang etis bagi setiap penggunanya agar ruang digital selalu nyaman menjadi tempat berjejaring dan berkarya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (18/10/2021) siang, juga menghadirkan pembicara, Febriyanti Kristiani (founder @vitaminmonster), Moh. Ali Fikri (Web Developer), Wiwi Herwiati (Wakil Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Haurgeulis Indramayu), dan Clarisa Darwin sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Philips Smart LED Connected by WiZ Jadikan Pencahayaan Rumah Hangat dan Berkesan saat Lebaran

Jakarta, Vakansi ā€“ Signify, pemimpin dua bidang pencahayaan untuk profesional dan konsumen, terus berkomitmen hadirkan …

Leave a Reply