Kondisi selama pandemi anak terpaksa harus mendapatkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau secara online. Bahkan untuk waktu yang lama anak tidak bermain dan bertemu dengan teman-temannya. Social distancing yang mengharuskan setiap orang di rumah termasuk anak membuat kesehatan fisik dan mental rentan stres.
“Hiburan menjadi aspek penting, bermain salah satunya jadi selama pandemi jangan nggak boleh keluar, lalu nggak boleh bermain sama sekali padahal masa anak-anak adalah masa bermain, mengenali lewat banyak permainan,” kata Fiona V Damanik, Psikolog dan Konseler Universitas Multimedia Nusantara saat webinar Literasi Media wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, Selasa (29/6/2021).
Hal lainnya yang tak kalah penting kesehatan fisik meski bisa terabaikan karena orang tua yang Work From Home (WFH) cenderung merasa harus lebih produktif karena banyak waktu di rumah. Menurut Fiona orang tua harus memahami dulu kondisi pandemi yang memang tidak biasanya, merupakan kondisi sedang melawan keberadaan virus. Sehingga justru orang tua tidak perlu menekan diri pada keadaan.
Sebaliknya menurut Fiona, orang tua perlu mengetahui kondisi dirinya sebab keadaan orang tua seperti kestabilan emosi, kestabilan ekonomi, serta kesehatannya menjadi kunci penting melindungi anak termasuk pengetahuannya akan teknologi yakni literasi digital.
“Pertama kalinya dalam sejarah umat manusia bahwa generasi anak-anak telah melampaui orang tua mereka dalam kemampuan teknologi,” kata Fiona.
Oleh sebab itu orang tua harus belajar literasi digital agar bisa jadi pembimbing anak. Orang tua perlu memahami aktivitas apa saja di internet yang mungkin akan berbahaya terhadap anak, dengan konsekuensi logisnya, untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dunia digital. Anak meski bisa lebih mudah menyerap teknologi, namun orang tua tetap harus terus belajar memahaminya juga.
Webinar Literasi Digital Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Aditya Nova Putra Ketua Jurusan Hotel & Pariwisata IULI, Aprida M Sihombing dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, serta Viringga P Kusuma Founder Amati Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.