Indonesia tercatat sebagai negara ke-4 terbesar pengguna internet dan juga masuk 10 besar negara dengan kecanduan media sosial. Rata-rata masyarakatnya menghabiskan waktu hampir 9 jam menggunakan internet dan 3 jam lebih untuk online di media sosial.
“Hampir setiap pengguna memiliki aplikasi media sosial di gawai pribadinya. Media sosial menjadi contoh kehidupan sosial seseorang mulai dari meniru cara berpakaian, gaya hidup, tapi juga bisa menjadi inspirasi,” kata Tabitha Purba, seorang Dokter Gigi yang juga digital creator saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bogor, Jawa Barat I, pada Kamis (18/11/2021).
Tentunya dengan begitu media sosial sebaiknya membawa nilai positif bagi penggunanya. Apalagi semenjak pandemi, aktivitas berinternet di media sosial semakin tinggi termasuk anak-anak yang sekarang melakukan sekolah online yang dulunya tidak memiliki media sosial kini memiliki akun.
Jika digunakan untuk hal positif media sosial bisa berpotensi menambah jejaring pertemanan, menjalin berbagai relasi apalagi selama pandemi sudah jarang bisa bertemu teman. Media sosial pun menjadi sarana mencari referensi berbelanja, dan mendapat peluang pekerjaan. Tapi tentunya untuk berbagi segala hal seseorang tetap harus menyaring dulu informasi yang diterima dan sebelum membagikannya.
Tabita yang berprofesi sebagai dokter gigi mengaku ikut mendapat nilai positif dari media sosial. Dia akhirnya juga aktif menjadi digital creator dan membagikan konten edukatif seputar kesehatan, informasi vaksin sejak awal pandemi. Hal tersebut merupakan sisi positif media sosial sebagai sarana edukasi ke masyarakat.
Selain itu, media sosial dalam benduk edukasi bisa berupa konten tutorial, tips, hasil riset atau artikel, serta opini. Saat inj pengguna media sosial juga akan menyukai konten yang isinya menghibur dan bisa membuat orang lain tertawa. Media sosial juga bisa membantu usaha orang lain yang baru membuka bisnis di masa pandemi.
Webinar Literasi Digital di Kota Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning, Aditya Nova, Ketua Jurusan Hotel & Pariwisata IULI, dan Asep Nugroho, seorang Dosen di Fakultas Teknik UNIS.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.