Sekarang ini masyarakat ada di era industri 4.0 menuju 5.0 yang canggih dan akan mengaplikasikan teknologi lebih masif lagi. Dari semula yang bersifat konvensional, masyarakat dipaksa cakap menggunakan teknologi dan memanfaatkan sarana digital.
Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia mengatakan, pembatasan gerak manusia yang terjadi selama pandemi membuat beberapa bidang Industri harus beradaptasi dengan teknologi. Termasuk di dalamnya industri kreatif, yaitu bidang pertunjukan dan musik yang pendapatannya sempat terhenti. Industri tersebut pun bisa selamat di masa pandemi karena adaptasi dengan transformasi digital.
Lebih lanjut dia mengatakan sejak pandemi Covid-19, kehidupan manusia pun mengalami revolusi yaitu perubahan interaksi berubah menjadi online dan menuju format hybrid.
Beberapa bidang pekerjaan yang sebelumnya tidak ada bermunculan.
“Tak hanya itu bidang pekerjaan terkait kemampuan digital menjadi begitu dibutuhkan seperti editing video, desain graphic, content writer, dan masih banyak lagi,” katanya saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, pada Kamis (18/11/2021).
Masyarakat harus beradaptasi dengan beralih profesi maupun belajar hal baru terkait kemampuan digital yang harus dimiliki untuk dapat bertahan. Jika tidak, segolongan masyarakat yang tidak berubah akan tertinggal dari kelompok yang bisa beradaptasi. Persaingan di era industri 5.0 pun bakal semakin ketat dengan digital skills specialist di bidang yang berkaitan dengan penggunaan teknologi.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Nikita Dompas, seorang Producer & Music Director, Alda Diba Bangun, Guru SD Cahaya Bangsa Kota Baru Parahyangan, Mardiana R.L, Vice Principal in Kinderhouse Pre-school, dan Amanda Gratiana, Creative Ditector Ghea Resort.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.