Paviliun Indonesia berhasil menarik minat para pengunjung Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Hingga hari Selasa (5/10) siang waktu setempat, tercatat hampir 11 ribu orang mengunjungi Paviliun Indonesia yang resmi dibuka pada Jumat malam, 1 Oktober 2021 oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Minister of State for Foreign Trade Uni Arab Emirates (UAE), Thani bin Ahmed Al Zeyoudi.
“Paviliun Indonesia bertemakan “Creating the Future, From Indonesia to the World” yang menampilkan sivilisasi Indonesia di tiga zona waktu “Yesterday, Today, and Tomorrow”, mengangkat kejayaan di masa lalu, sekarang, dan masa depan menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang semakin bertambah dari mancanegara dan akan semakin bertambah,” jelas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Didi Sumedi, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima vakansi.
Paviliun Indonesia, lanjut Didi, memberikan cerita kepada para pengunjung bagaimana Indonesia sedang bersiap untuk masa depan yang lebih baik melalui proses digitalisasi. Salah satu daya tarik yang ditawarkan adalah video yang menampilkan potensi dan kekayaan alam Indonesia di dalam ruang teater.
Menurut Didi, tema mingguan dan forum bisnis yang dihadirkan setiap minggunya menjadi keunggulan Paviliun Indonesia. “Paviliun Indonesia telah menyiapkan 23 tema mingguan dan agenda bisnis forum. Pada forum bisnis, kita akan mengundang pelaku usaha UEA dari berbagai bidang. Hal ini akan menjadi keunggulan Paviliun Indonesia dibandingkan paviliun negara lain. Kami harap, selama enam bulan ke depan, Paviliun Indonesia dapat lebih mempromosikan potensi dan peluang Indonesia kepada para pengunjung dari seluruh penjuru dunia,” imbuh Didi.
Pada minggu pertama penyelenggaraan Expo 2020 Dubai, Paviliun Indonesia menampilkan tema “Keanekaragaman Hayati dan Digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)” berlangsung pada 1—7 Oktober 2021. Sejumlah produk unggulan yang ditampilkan di minggu pertama ini antara lain produk hasil olahan kelapa, kopi, tas dari kulit kopi, rempah-rempah, kerajinan tangan dari bambu, dan lain sebagainya.
CEO KulakuIndonesia Mustopa Patapa dengan produksi hasil olahan kelapa yang ditampilkan di Paviliun Indonesia berskala UKM menyampaikan harapannya agar Expo 2020 Dubai membuka kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk memperluas pasar ekspor di mancanegara. “Diharapkan Paviliun Indonesia dapat memberikan kesempatan dan membawa para pelaku usaha UMKM untuk memperluas pasar di internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO Virgil Coffee and Roastery Putri Agustina mengungkapkan, kopi Flores yang ia bawa berhasil menarik minat pengunjung di Paviliun Indonesia. “Di sini saya tidak hanya mengenalkan kopi kepada pengunjung, tetapi juga mengenalkan kebudayaan dan potensi alam Flores. Sehingga, para pengunjung semakin tertarik dengan Flores sebagai bagian dari Indonesia,” ujar Putri.
Direktur Promosi Produk dan Citra Merry Maryati menambahkan, pada minggu pertama ini Paviliun Indonesia diisi dengan forum bisnis yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM). Forum bisnis pertama yang diselenggarakan BRIN bertema “Perkembangan Radio Farmaka di Indonesia”. Selanjutnya, forum bisnis yang diselenggarakan Kemenkop UKM bertema “Expanding and Growing Together with Chosen Indonesian SME’s that Provide The Best of Indonesia’s Specialties”.
“Paviliun Indonesia akan terus menampilkan berbagai kegiatan agar keragaman potensi dan kekuatan Indonesia semakin dikenal masyarakat dunia sehingga dapat meningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia ke depannya,” tegas Merry.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada Januari—Agustus 2021, perdagangan Indonesia dengan UEA telah mencapai USD 2,53 miliar. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke UEA sebesar USD 1,12 miliar dan impor Indonesia dari UEA sebesar USD 1,41 miliar.
Sementara itu, pada periode Januari—Juli 2021, perdagangan nonmigas Indonesia dengan UEA surplus sebesar USD 470,90 juta. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke UEA pada periode yang sama tercatat sebesar USD 953,49 juta. Sedangkan, nilai impor Indonesia dari UEA sebesar USD 482,59 juta.
Pada 2020, neraca perdagangan nonmigas Indonesia-UEA surplus senilai USD 690,35 juta. Ekspor nonmigas Indonesia ke UEA tercatat sebesar USD 1,24 miliar, sementara impor Indonesia dari UEA nonmigas tercatat sebesar USD 549,73 juta.