Semua orang pasti memiliki media sosial di era digital ini. Bahkan, data dari Hootsuite menyatakan bahwa masyarakat Indonesia menghabiskan waktu 3 jam sehari untuk bermain media sosial. Oleh karena itu, sebagai pengguna media sosial kita perlu membagikan hal positif.
Tabitha Purba sebagai key opinion leader menyampaikan bahwa media sosial itu menjadi contoh kehidupan seseorang. Banyak orang yang meniru gaya berpakaian, cara berbicara, dan sebagainya hanya dengan menggunakan media sosial. Kemudian, media sosial pun bisa diakses oleh segala kalangan, tak terkecuali pada anak-anak.
“Jangan sampai anak-anak melihat tampilan yang tidak baik di media sosial. Usahakan menggunakannya untuk hal-hal baik,” ujar Tabitha dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021).
Beberapa hal positif di media sosial yang bisa kita lakukan. Pertama, memperluas networking dengan teman lama atau teman baru. Kedua, media sosial sebagai tempat belanja online. Terlebih di era pandemi semua orang jadi lebih senang scoll media sosial untuk belanja online. Ketiga, peluang kerja secara online seperti berjualan produk atau jasa. Keempat, sumber informasi yang sering digunakan oleh masyarakat. Karena saat ini masyarakat lebih senang mencari informasi lewat sosial media mengenai berita apa yang sedang ramai.
Namun, apabila kita ingin membagikan konten, kita bisa memulainya dengan konten yang positif seperti konten informatif, menghibur, inspiratif, atau edukatif. Tabitha sendiri banyak membagikan informasi kesehatan, gaya hidup sehat, kegiatan sehari-hari, hingga review. Tabitha memiliki tujuan untuk memberikan inspirasi kepada orang lain sekaligus mengabadikan momennya agar bisa dilihat lagi beberapa tahun mendatang.
“Berapapun followersnya itu tidak terlalu penting, yang penting kita bisa membagikan konten positif di media sosial,” tuturnya.
Untuk membagikan konten positif, gunakan point of interest yakni seputar hal yang kita sukai. Manfaatkan media sosial sebijak mungkin dan jangan terlalu sering menggunggah hal yang sifatnya personal. Hindari konten mengandung SARA, Kekerasan, pornografi, ataupun hal negatif lainnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Riri Jhariroh (Dosen UNUSIA Jakarta), Eva K Sundari (Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional KemenpanRB), Ema Mukarramah (Aktivis Perempuan), dan Vita (Tenaga Profesional Bidang Kepemimpinan Lemhanas).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.