Situasi pandemi mengharuskan kita semua untuk beradaptasi. Sebagai orang tua sekaligus orang dewasa, di masa pandemi ini kita menghadapi tantangan, seperti kestabilan emosi, ekonomi, kesehatan, hingga kestabilan pengetahuan teknologi. Keadaan orang tua menjadi penting dalam kondisi ini. Pasalnya, orang tua perlu mengajarkan anak mengenal dan beradaptasi dengan teknologi digital.
Tantangan lain yang dihadapi orang tua ialah kemudahan akses internet dan bebas berkoneksi tanpa aturan, termasuk pada anak-anak. Akan tetapi, masih banyak orang tua yang gagap teknologi. Apabila hal itu terjadi, orang tua akan sulit untuk menetapkan aturan bersama anak.
“Banyak risiko yang mengancam ketika anak kita asyik berselancar di dunia maya tanpa aturan. Banyak konten-konten yang bisa mempengaruhi mental anak,” tutur Pipit Djatma, Activist IBU Foundation dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (24/11/2021).
Konten cyberbullying, games online, ujaran kebencian, bahkan konten seksual sangat berbahaya bagi anak apabila tidak diawasi. Anak pun dapat berpotensi menjadi ketergantungan dan kecanduan. Di samping itu, anak mudah mengalami mood swing.
Peran orang tua untuk menciptakan keamanan diinternet dimulai dari komunikasi dan edukasi. Anak-anak membutuhkan pembimbing yang bisa menuntun mereka masuk ke dunia internet. Diskusikan kepada anak mengenai kebutuhan, risiko, dan tanggung jawab dalam menggunakan gadget. Orang tua bisa menjadi teman bagi anak, sepakati aturan dan larangan beserta konsekuensinya secara realistis dan logis.
“Anak-anak sekarang mendapat informasi tidak hanya dari orang tua. Mereka punya sumber informasi lainnya di internet,” tuturnya.
Kemudian, memahami internet dan jaringan media sosial agar bisa mengetahui cara memproteksi anak. Orang tua harus bisa menjadi role model bagi anak dalam penggunaan internet. Lalu, orang tua harus mampu mengarahkan penggunaan perangkat dan media digital dengan tepat. Dalam hal ini, orang tua harus memahami manfaat dan penggunaan media digital, sehingga dapat memilah dan memilih media digital yang dapat mendukung perkembangan anak.
Usahakan mengimbangi waktu penggunaan gadget dengan interaksi di dunia nyata, agar anak tetap bisa bersosialisasi di dunia nyata. Latih fokus anak dengan meditasi atau menyelesaikan tugas dengan cara yang menyenangkan. Untuk mengawasi anak dari jarak jauh, orang tua bisa menggunakan aplikasi family link untuk mengatur durasi pemakaian gadget, izin mengunduh aplikasi, melihat riwayat pencarian, dan sebagainya agar anak tidak sembarangan dan keamanannya tetap terjaga.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (24/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Dee Rahma (Digital Marketing Strategist), Andry Hamida (Head of Creative Hello Monday Morning), Fiona Damanik (Counselor Universitas Multimedia Nusantara), dan Nyimas Indriana (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.