hitcounter
Wednesday , December 11 2024

Serba Digital Sebagai Budaya Baru Ketika Pandemi Datang

Budaya sebagai cara hidup sekelompok manusia, berkembang dan diturunkan secara turun menurun. Budaya menjadi sumber pengetahuan dunia, identitas nasional yang bisa memupuk sikap toleransi, serta menumbuhkan nasionalisme.

Cyntia Jasmine, Founder GIFU mengungkapkan budaya bisa berubah sesuai zaman seperti yang terjadi ketika pandemi datang. Di mana masyarakat pun jadi terbiasa dengan budaya baru yang serba digital bekerja, sekolah di rumah, hingga berbelanja dan transaksi keuangan secara online.

Lebih jauh dia mengatakan, beberapa waktu yang lalu Indonesia sempat mendapat predikat buruk dari survei Microsoft karena perilaku bermedia digital yang kurang memiliki kesopanan. Hal tersebut tentu membuat miris, sebab budaya yang ditinggalkan nenek moyang Indonesia dulu terkenal dengan sikap ramah dan santun.

“Namun ternyata berbeda sekali dengan kita yang dikenal di ruang digital. Makanya kita sama-sama yuk membangun branding Indonesia sebagai orang yang santun dan produktif,” ujar Cyntia saat webinar Literasi Digital wilayah Ciamis, Jawa Barat I, pada Rabu (24/11/2021).

Apalagi pertumbuhan platform digital yang terjadi sekarang sangat berpotensi menumbuhkan peluang untuk setiap penggunanya menjadi kreatif dan produktif. Karena itu internet harus digunakan untuk hal-hal positif yang membawa pada digital ekonomi Indonesia semakin maju. Terlebih pertumbuhan pengguna internet di Indonesia cukup signifikan yakni 15,5 persen di tahun 2020 lalu hingga kini penggunanya mencapai 202,6 juta dari total 275 juta lebih penduduk Indonesia.

Webinar Literasi Digital di Ciamis, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Pringgo Aryo, seorang Producer & Komposer Musik, Reza Hidayat, CEO Oreima Films, Anna Agustin, Managing Partner di Indonesia Global Lawfirm, dan Nimas Pertiwi, seorang Model.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Tingkatkan Solusi Keamanan Siber, ITSEC Asia Jalin Kemitraan Strategis Dengan Senhasegura

Jakarta, Vakansi – PT ITSEC Asia Tbk, salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di Asia …

Leave a Reply