Vakansi.Co Beyond Tourism News
Related Articles
Kita mungkin sering mendengar “search di Google” ketika ingin mengetahui sesuatu. Namun, faktanya mesin pencarian bukan hanyalah Google, tetapi ada juga Bing, Yahoo, Yandex, Baidu, Ask, Aol, dan DuckDuckGo.
“Proses kerja sistem pencari menggunakan search spider, kemudian crawled web page, lalu ke indeks data ada fentch data dan send data. antinya akan ranking algoritma yang mengurutkan informasi pada mesin pencarian,” jelas Didno selaku Ketua RTIK Indramayu dan pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021) siang.
Dengan mesin pencarian kita bisa menggunakan filter pembatasan jenis informasi, bisa berupa berita, video, gambar, peta, keuangan, hingga penerbangan. Selain itu juga ada filter pembatasan waktu seperti satu jam terakhir, seminggu terakhir, setahun terakhir.
Di bidang pendidikan, kita bisa menggunakannya untuk tujuan akademik. Pada mesin pencarian Google fitur ini dinamakan Google Cendekia atau Google Schoolar. Nanti informasi pembelajaran yang kita cari akan muncul, termasuk buku dan jurnal. Dalam mencarinya pun bisa disortir melalui jenis file, seperti word, pdf, hingga power point.
“Di sini kalau kita mau mencari berdasarkan situs pun bisa. Hanya perlu mengklik kata kunci dan nama situs yang dituju,” paparnya.
Fitur lainnya dalam mesin pencarian yakni memeriksa keaslian gambar atau foto. Banyaknya foto yang diedit di era ini menjadikan kita harus teliti dengan gambar yang didapat. Untuk emncari gambar asli, kita bisa menelusuri gambar melalui mesin pencarian.
Di samping itu, partisipasi dan kolaborasi dengan mesin pencarian bisa dilakukan. Misalnya, menaruh sejarah desa di Indramayu dan memasukkannya ke Wikipedia.
Ia menjelaskan, kelebihan masing-masing mesin pencari yang ada di internet:
Google memiliki waktu penyediaan informasi yang cepat, menyediakan informasi dari berbagai sumber sekaligus, memiliki berbagai fitur pendukung untuk optimalisasi pencarian informasi, terkoneksi dengan pihak ketiga, dan menyediakan pencarian dengan berbagai bahasa.
- Yahoo
Yahoo menyediakan informasi dalam berbagai jenis (gambar, foto, video, dan berita), dan memiliki fitur news feed di halaman utama pencarian.
- Yandex
Yandex menyediakan informasi dalam berbagai jenis, dan menyediakan pencarian dengan berbagai bahasa.
- Bing
Bing menyediakan informasi dalam berbagai jenis dan memiliki fasilitas instant.
- Baidu
Baidu menyediakan informasi berdasarkan rating situs web. Selain itu, menyediakan layanan pencarian lagu dengan format mp4.
- DuckDuckGo
Menyediakan informasi pencarian dari berbagai sumber, tidak melakukan penyimpanan ip address, dan iklan ditempatkan sesuai kata kunci yang dicari, bukan berdasarkan algoritma pengguna.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021) siang juga menghadirkan pembicara Dian Nurawallah Sonjaya (Founder Maleeha Skincare), Iwan Kenrianto (Founder Yuk Bisnis Kost), Erick Gafar (Campaigner at ICT Watch), dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
