Indonesia bangsa yang multicultural, ada banyak sekali bahasa dan agama. Berdasarkan data BPS dan departemen agama, ada total 245 agama lokal, agama leluhur, Sunda Wiwitan, kejawen, mereka hidup dari sejak sebelum agama resmi.
Matahari Timoer, Koordinator Literasi Digital ICT Watch mengatakan, ini yang harus dikembangkan dan ini yang harus kita angkat di media sosial. Bukan pertentangan mereka karena masih percaya dengan ajaran nenek moyang.
“Bikin konten YouTube kita angkat potret multikultural bangsa. Mulai dari lingkungan kita sendiri, di Garut apa sih yang sangat khas. Membuat konten yang menunjukkan keragaman kita dan kita bangga dengan keragaman itu,” ungkap Matahari
Sebagai warga digital selain membuat konten juga harus memahami ada aturan-aturan yang diterapkan di semua platform media sosial Facebook, YouTube, Instagram dan Twitter. Media sosial juga lagi memiliki aturan do and don’ts apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Untuk membuat pengguna media sosial tidak hanya sekadar konten juga pahami pagarnya.
“Kalau kita mau masuk sebuah lokasi pahami pagarnya sehingga kita nggak melewati batas juga pahami UU ITE yang yang diberlakukan di Indonesia. Ada yang membuat kita bisa terjerat di dalam hukum. Proaktif laporkan konten-konten yang melanggar peraturan,” ungkapnya.
Laporkan kalau kita menemukan konten-konten radikal, konten-konten yang melanggar community content misalnya mengandung kekerasan atau mengancam di YouTube, Instagram, Facebook. Dapat melaporkan saja ke ICT WATCH via email dengan mencantumkan isi pesan, copy URL serta screen shoot buktinya tayangannya. Nantinya akan ditindak lanjuti.
“Selama 2020 kami sudah melaporkan sebanyak 5.678 konten di YouTube. Alhamdulillah 93 persen efektif laporan kami ini dengan bukti bahwa 56 persen itu dihapus oleh YouTube dan 37 persen diberikan batasan usia,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Ismail Tajiri (Relawan TIK Sukabumi), Ginna Desiana (Relawan TIK Jawa Barat), Romzy Ahmad (Siberkreasi) dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.