Raja MICE bekerjasama dengan Alcor MICE menyelenggarakan sebuah event perdananya yang bernama Indonesia International MICE Expo (IIME). Acara yang digelar pada 2 hingga 3 Mei 2019 ini diselenggarakan di The Kasablanka Hall, Mal Kota Kasablanka lantai 3.
Panca R. Sarungu, Founder Raja MICE dan Indonesia International MICE Expo, mengatakan, latar belakang terbentuknya IIME lantaran melihat peluang yang besar dari industri MICE. Hal ini diperkuat dari data yang dikeluarkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada bulan lalu bahwa MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) menjadi tulang punggung pariwisata di Indonesia.
“Event meeting industri ini berkontribusi mencapai 80 persen dari industry tourism. Bahkan, industri MICE menyumbang pendapatan hingga 6 kali lebih besar dibanding turis leisure,” kata Panca saat peresmian IIME 2019 di The Kasablanka Hall, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Jim Tehusijarana, Direktur Alcor MICE dan Co-Founder Indonesia International MICE Expo 2019, event ini dibentuk sebagai wadah bagi para pelaku MICE agar dapat lebih mudah melakukan transaksi. Karena selama ini mengalami kesulitan untuk melakukan pemasaran karena di Indonesia belum ada platform untuk industri MICE.
“Kami yang bergelut di venue MICE ini merasa beberapa tahun ini mengalami kesulitan melakukan pemasaran. Paling sering itu pemasaran untuk wedding, sedangkan untuk korporat jarang. Padahal, bisnis bagi korporat dilakukan hampir setiap hari, sedangkan wedding hanya ada di hari-hari tertentu saja. Makanya, kami merasa perlu diadakannya acara ini,” ujar Jim.
Kemudahan transaksi yang diberikan IIME ialah dengan mempertemukan seller yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia ke dalam satu acara. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para buyer agar tidak perlu keliling Indonesia untuk bertemu dengan para sellers.
“Kita juga surprise dengan apa yang kita dapat di acara perdana ini. Banyak sekali seller yang hadir di sini sehingga para buyer tidak perlu keliling Indonesia karena brand-nya sudah dipresentasikan semua di sini oleh para rekan seller,” ucap Panca.
Para seller akan memberikan penawaran terbaiknya kepada 107 Platinum Buyer, 112 Gold Buyer, 226 Trade Visitors, dan ada 19 buyer Internasional dari Malaysia dan Singapura.
Budi Setiawan, Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, mengatakan, IIME merupakan forum yang sangat baik bagi pelaku industri MICE di Indonesia. Event ini menjadi salah satu cara kolaborasi yang baik agar MICE dapat memberikan dampak positif ke segala arah.
“Kekurangannya itu yang kami lihat adalah industri MICE selama ini berdiri sendiri-sendiri. Mudah-mudahan dengan acara ini mereka dapat berkolaborasi dengan baik. Jadi, tidak perlu repot menghubungi satu-satu kalau ingin melakukan kerja sama,” kata Budi.
IIME didukung oleh berbagai asosiasi, di antaranya Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA), Asosiasi Perusahaan Pemeran Indonesia (ASPERAPI), Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA), dan Jakarta Tourism Forum (JTF).
Selain itu, Panca juga mengajak seluruh elemen industri pariwisata Indonesia untuk mendukung dan berpartisipasi dalam IIME. Hal ini dilakukan agar target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) segera tercapai.
“Kami mengharapkan event ini akan rutin kita lakukan setiap tahunnya. Walaupun event pertama ini minim dukungan dari pemerintah, tapi kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mengembangkan MICE di Indonesia,” imbuh Panca.
Event Indonesia International MICE Expo merupakan acara business to business (B2B) yang mempertemukan stakeholder MICE dalam satu atap. Di sini akan menghadirkan 92 seller yang mewakili 241 brand di mana 80 persennya mewakili industri MICE. Seller yang berasal dari bidang konvensi, hotel, transportasi, tur operator, lighting, sounds, dan kontraktor akan dipertemukan dengan buyer yang berasal dari kalangan korporasi, biro perjalanan, dan event organizer.