Ancaman era industrialisasi digital secara global akan menghasilkan sekitar 1-1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015 sampai 2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis. Estimasi di masa uji akan datang 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini.
Sementara itu peluang di era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan baru pada 2025. Hidup juga akan lebih ramah lingkungan, potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrikton dari 3 industri elektronik (15,8 Miiliar) logistik (9,9 miliar) dan otomotif, (540 miliar) dari tahun 2015 hingga 2025.
Mario Devys Pengurus pusat Relawan TIK Indonesia dan founder Nunini Agro mengatakan, akan muncul pekerjaan yang hari ini belum ada misalnya remote drone pilot. “Siapa sangka nanti akan ada pekerjaan pilot drone, selama ini seorang pilot harus menempuh pendidikan khusus baru bisa jadi pilot. Tapi nanti semua bisa menjadi pilot asalkan ahli memainkan drone,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 untuk wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (12/7/2021).
Pada 10-20 tahun ke depan di saat tanah di perkotaan sudah sangat jarang pertanian akan lebih modern dengan ditanam secara vertikal. Menyikapi pekerjaan masa depan itu generasi muda haru siap menghadapi kondisi tersebut di masa depan. Tidak dapat diprediksi masa depan karena di masa depan itu akan selalu budaya berkaitan dengan 4.0 tapi sebentar lagi akan masuk 4.1. atau juga 4.2.
Para HRD tidak lagi menunggu orang melamar kerja tetapi mereka akan mencari nama kita dan profil kita jam keeyja kita internet. “Maka, selalu mulai dari hari ini generasi muda yang masa depannya masih panjang. Mulai buat konten-konten yang positif di media sosial. Kemudian mulai berbicara yang positif, membangun reputasi yang positif internet karena nanti dan masa depan selanjutnya semua hal kemudian akan bisa dilacak,” ungkapnya.
Semoga kita bisa beradaptasi terhadap budaya digital di masa depan kemudian akan berubah sangat besar. Minimal memperbaiki citra diri kita di dunia digital.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (12/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Dicky Renaldi (Krealator di Siberkreasi), Ari Budi Wibowo (Siberkreasi), Fikri Muhammad Hakim (Senior Manager Safety) dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.