Pameran pariwisata berskala internasional, Bali & Beyond Travel Fair 2016, kembali digelar. Pameran yang memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya ini akan berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, pada 22-26 Juni dengan mengangkat tema “Where The World Comes To Meet”.
I Ketut Ardana, Ketua Pelaksana Bali & Beyond Travel Fair sekaligus Ketua ASITA Bali, mengatakan, event ini lahir dari keinginan untuk memiliki sebuah bursa wisata yang berskala internasional, seperti Jerman yang memiliki ITB Berlin dan beberapa negara lainnya. “Maka, pada tahun 2012, kami menginisiasi pelaksanaan bursa pariwisata ini untuk mempromosikan keindahan negara Indonesia,” kata I Ketut Ardana.
Ketut mengungkapkan, pada pelaksanaan Bali & Beyond Travel Fair 2016 ini ada sekitar 309 buyer yang hadir dari target sekitar 270 buyer. Buyer yang hadir antara lain dari Australia 17 buyer, dari Cina 20 buyer, Jerman 12 buyer, India 77 buyer, Arab, Malaysia, Singapura, dan Belanda totalnya 11 buyer, Filipina 17 buyer, dan Amerika 9 buyer.
“Penyelenggaraan Bali & Beyond Travel Fair 2016 menargetkan total transaksi sebesar Rp9,3 triliun dengan jumlah penjualan pax yang akan mendatangkan kunjungan 500.000 wisatawan mancanegara ke Indonesia. Target transaksi tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp5,2 triliun,” kata Ketut.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan bursa pariwisata internasional Bali & Beyond Travel Fair oleh para pelaku bisnis pariwisata sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia yang tahun ini menargetkan 12 juta wisman, dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman pada 2019 mendatang.
“Untuk mencapai target kunjungan 12 juta wisman telah ditetapkan 10 destinasi yang sudah existing, yaitu Great Bali, Great Jakarta, Great Kepri, Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Bandung, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi untuk di-branding dan dipasarkan tahun ini, di antaranya melalui event bursa pariwisata internasional di dalam dan luar negeri,” kata Arief Yahya.
Arief menjelaskan, Bali & Beyond Travel Fair merupakan salah satu event bursa pariwisata internasional bergengsi di Indonesia yang banyak diminati para buyer potensial dari seluruh dunia untuk “berbelanja” paket wisata yang ada di Bali dan destinasi wisata di kawasan Indonesia Timur.
“Penyelenggaraan event bursa pariwisata internasional ini menghasilkan nilai ekonomi tinggi. Selain mendatangkan 300 buyer, yang 75 di antaranya merupakan platinum buyer dan buyer baru, juga menghasilkan transaksi yang tahun ini akan naik dua kali lipat menjadi Rp9,3 triliun dengan jumlah penjualan pax sebanyak 500.000 wisman,” kata Arief.
Arief menjelaskan, sebanyak 500.000 wisman dari hasil penyelenggaraan BBTF 2016 setara dengan 13 persen dari peningkatan kunjungan wisman ke Bali yang tahun ini menargetkan 4,2 juta wisman.
“Great Bali merupakan mesin pencetak wisman karena sekitar 40 persen wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Bali. Great Bali kita jadikan sebagai ‘jendela pariwisata’ Indonesia dan sangat efektif dalam menarik kunjungan wisman untuk melanjutkan wisata ke kawasan Indonesia Timur atau Bali and Beyond,” ujar Arief.
Penyelenggaraan Bali & Beyond Travel Fair 2016 yang diikuti 300 buyer dari seluruh dunia dan para seller dari berbagai perusahaan pariwisata di Tanah Air akan lebih fokus pada tiga produk wisata unggulan Indonesia, yakni leisure, MICE (Meeting Incentive, Convention, Exhibition), serta wisata minat khusus. Wisata minat khusus tersebut dijabarkan lagi menjadi wedding & anniversary, spa & wellness, sport & adventure, wisata medis, event organizer/PEO, tur operator, wisata religi, dan wisata halal.
Dukungan Kementerian Pariwisata untuk menyukseskan Bali & Beyond Travel Fair 2016 antara lain penyelenggaraan konferensi pers, membuka stan pameran Wonderful Indonesia, meng-hosted para platinum buyer dari berbagai negara, menyelenggarakan welcome dinner dan hosted lunch, serta menyelenggarakan post tour bagi para buyer ke empat destinasi Beyond Bali, yakni Banyuwangi, Toraja, Lombok, dan Labuan Bajo.
One comment
Pingback: MesaStila Challenge Ultras 2016 Kembali Digelar - Vakansi.Co