Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan RI, meresmikan terminal penumpang Bandara Matahora di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Hadir pula dalam peresmian tersebut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis, dan Bupati Wakatobi Hugua. Dengan adanya peresmian tersebut, Bandara Matahora kini memiliki tampilan baru dengan terminal penumpang yang megah dan modern, serta ditunjang dengan fasilitas yang lebih lengkap, baik di darat (ground side)Ā maupun di udara (air side).
Dengan adanya terminal baru tersebut, Bandara Matohara saat ini memiliki terminal penumpang dengan luas 1.524 meter persegi dengan kapasitas hingga 150 penumpang. Peresmian terminal baru tersebut merupakan upaya Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas kunjungan wisatawan ke salah satu destinasi wisata selam terbaik di Indonesia ini.
Selain itu, Bandara Matahora juga memiliki ruang tunggu yang lebih luas, counter check-in yang lebih modern, area konsesi yang tertata, dan toilet yang lebih bersih. Fasilitas lain yang dimiliki Bandara Matahora adalah gedung PKP-PK, gedung NDB, gedung DVOR/DME, menara pengawas, gedung genset, gedung CCR, gedung power quality, gedung karantina kesehatan, dan area parkir kendaraan.
Sementara itu, di sisi udara, Bandara Matahora kini memiliki landasan dengan panjang 2.000 meter dan lebar 30 meter dengan kekekerasan landasan (PCN) 24 F/B/X/T sehingga mampu didarati pesawat besar ATR 72-500/600. Fasilitas udara lain yang dimiliki adalah taxi way seluas 107 meter x 18 meter dan apron seluas 103 meter x 73 meter.Ā Kementerian Perhubungan juga menambah fasilitas keamanan, seperti penambahan fasilitas pemeriksaan keamanan (x-ray baggage) dan pembangunan pos keamanan di area bandara.
Hugua, Bupati Wakatobi, mengatakan, sebagai salah satu destinasi prioritas pariwisata, Wakatobi seharusnya memiliki bandara yang bertaraf internasional. Ia juga berharap ke depannya akan ada penambahan rute penerbangan ke Wakatobi. “Kalau bisa ke depan sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Wakatobi atau Denpasar ke Wakatobi. Saat ini, pintu masuk ke Wakatobi masih melalui Makassar dan Kendari,” kata Hugua.
Senada dengan Hugua, Arief Yahya juga mengatakan bahwa Wakatobi harus dihubungkan dengan hub wisata seperti Jakarta dan Bali. “Dengan adanya penerbangan langsung dari Jakarta atau Bali ke Wakatobi, wisatawan dapat lebih tertarik untuk datang ke Wakatobi,” ujar Arief Yahya.
Menanggapi hal tersebut, Ignasius Jonan akan mengusahakan untuk membuka rute Jakarta-Denpasar-Wakatobi.
Dukung Sektor Wisata Bahari
Kunjungan wisatawan ke Wakatobi melalui Bandara Matahora terus meningkat. Sejak dibuka pada 2013, ada 11.150 turis masuk ke Wakatobi. Lalu, pada 2014, jumlah penumpang yang datang meningkat menjadi 17.015 orang, dan pada tahun lalu ada sekitar 19.100 turis yang masuk ke Wakatobi melalui Bandara Matahora.
Saat ini hanya ada satu maskapai yang melayani jasa transportasi udara dari dan ke Waktobi, yaitu maskapai Wings Air yang menggunakan pesawat ATR 72-500. Maskapai tersebut melayani penerbangan dengan rute Makassar-Kendari-Wakatobi pergi pulang (PP) dengan frekuensi satu kali dalam sehari.
Dengan rencana dibukanya rute penerbangan tambahan ke Wakatobi, diharapkan dapat semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke wilayah yang termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia. Wakatobi yang terkenal akan keindahan lautnya menjadi tujuan wisatawan bahari, baik domestik maupun mancanegara. Diharapkan dengan pengembangan Bandara Matahora tersebut dapat mendukung sektor pariwisata di Wakatobi untuk terus tumbuh dan berkembang.
Pembangunan bandara-bandara, khususnya di wilayah tengah dan timur Indonesia, merupakan bentuk komitmen Kementerian Perhubungan dalam menjalankan Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran yang berparadigma Indonesia Sentris, meningkatkan kualitas hidup manusia, serta meningkatkan produktivitas rakyat.
One comment
Pingback: Wonderful Indonesia ada di Badan Pesawat AirAsia X - Vakansi.Co