Indonesia mempunyai segala potensi untuk menggaet wisatawan domestik dan mancanegara, salah satunya dari unsur budaya yang dimiliki. Salah satu kegiatan kesenian dan budaya yang sangat khas Indonesia dan dapat memikat wisatawan asing adalah musik keroncong. Sayangnya, keberadaan musik keroncong ini hampir punah mengingat jenis musik ini sudah tak banyak yang memainkan.
Untuk melestarikan musik keroncong ini, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya menyaksikan pertunjukan kesenian musik keroncong yang dikemas dalam tema “Keroncong Pesona Indonesia Persembahan untuk Waljinah” di Graha Bakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki Jakarta. Pentas musik keroncong langgam Jawa yang menampilkan penyanyi legendaris Waljinah tersebut berlangsung pada 1-2 April 2016.
Pertunjukan musik keroncong yang mendapat dukungan Kementerian Pariwisata ini bertujuan melestarikan musik keroncong sebagai daya tarik wisata budaya serta mengapresiasi Waljinah sebagai satu-satunya penyanyi spesialisasi langgam Jawa yang dikenal dengan julukan “Ratu Keroncong” hingga kini. Pertunjukan musik ini juga sekaligus mempromosikan branding Pesona Indonesia dan program pariwisata nasional.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata, mengatakan, digelarnya pentas musik “Keroncong Pesona Indonesia Persembahan untuk Waljinah” merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap seni musik keroncong yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Arief menjelaskan, musik (termasuk musik keroncong) merupakan bagian dari industri kreatif yang memiliki hubungan sangat erat dengan pariwisata karena sama-sama termasuk kategori gelombang keempat sebagai cultural industry atau creative industry—setelah tiga gelombang Alfin Toefler selesai, yakni agrikultur, manufaktur, dan teknologi informasi.
“Hubungan erat sebagai cultural industry atau creative industry itu memperlihatkan musik keroncong dapat dilestarikan melalui kegiatan pariwisata, sebaliknya pariwisata dapat dipromosikan melalui musik keroncong. Kegiatan wisata yang sukses itu bila ada kerumunan orang banyak atau crowd. Untuk menciptakan crowd antara lain dengan pertunjukan musik,” kata Arief Yahya.
Arief mengungkapkan, sebagai upaya memopulerkan kembali dan melestarikan musik keroncong di kalangan anak muda, musik keroncong harus sering ditampilkan dalam konser kolaborasi dengan grup musik atau penyanyi yang banyak digemari kaum muda. Pertunjukan musik “Keroncong Pesona Indonesia Persembahan untuk Waljinah” dikemas menarik dengan mengolaborasikan penyanyi keroncong dengan penyanyi berbasis tradisi, penyair, pembaca puisi, serta artis komedian. Para artis pendukung yang tampil dalam acara tersebut antara lain Soimah, Endah Laras, Sruti Respati, Rita Tila, Kelompok Sahita, Sujiwo Tejo, Miing Bagito, Cak Lontong, Akbar, serta Trio Gam. Mereka tampil sebagai pembuka atau berduet dengan Waljinah.
Waljinah sebagai penyanyi yang menspesialisasikan pada keroncong langgam Jawa mengawali kariernya sejak menjadi juara pertama Bintang Radio Indonesia tahun 1965. Penyanyi yang mendapat julukan Ratu Keroncong di era 1970-an ini sukses dalam albumnya antara lain Walang Kekek, Jangkrik Genggong, dan Rujak Ulek. Banyak lagu keroncong yang dibawakan oleh Waljinah direkam dalam bentuk piringan hitam, kaset, dan CD yang digemari masyarakat hingga kini, baik dari kalangan tua maupun muda.
One comment
Pingback: Musik Keroncong, Daya Tarik Pariwisata Indonesia – Vakansi.Co