Ada sebuah ungkapan yang menyebutkan agar mendidik anak-anak sesuai zamannya, sebab mereka hidup bukan di zamanmu. Oleh karena itu para orangtua perlu mempersiapkan anaknya agar mampu memiliki kemampuan digital yang dibutuhkan di masa sekarang. Penggunaan teknologi dalam pendidikan sudah dimulai sejak tahun 1995 hingga sekarang, ketika internet digunakan masyarakat. Kehidupan pun saat ini tak bisa lepas dari internet dan menjadi lonjakan besar dalam kehidupan semua orang. Anak zaman sekarang pun kini kebutuhannya pada big data, jika dulu flashdisk
“Ternyata kita bukan belajar menggunakan teknologi tapi menggunakan teknologi lah untuk belajar. Bahkan UNESCO pun berkata inilah puncak transforming di mana banyak pekerjaan yang dulunya dikerjakan manusia kini dikerjakan oleh robot,” kata Dede Trie K, Dosen PGSD Kampus UPI Cibiru saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, pada Rabu (15/9/2021).
Industri 4.0 dan society 5.0 yang merupakan era disrupsi teknologi membuat peran manusia digantikan oleh mesin atau robot atau kecerdasan buatan. Sebanyak 75-375 juta tenaga kerja global beralih profesi karena 1,8 juta pekerjaan telah digantikan artificial intelligence. Teknologi melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada.
“Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital,” kata dia.
Pada dasarnya robot memang tidak bisa menggantikan pekerjaan manusia, karena manusia dibekali dengan akal pikiran dan kreatifitas dengan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan. Namun dia pun berpendapat bahwa kini bukan mereka yang kuat yang akan mampu bertahan tapi yang adaptif terhadap perubahanlah yang akan bisa terus melanjutkan kehidupan.
Minimal di perubahan era digital ini seseorang harus memiliki kemampuan literasi data untuk membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital. Kemudian literasi teknologi yaitu memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi. Serta literasi manusia dalam hal humanities, komunikasi dan desain.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Pipit Djatma, Fundraiser Consultant & Psychososial Actvist IBU Foundation, Dinie Anggraeni, Dosen UPI Cibiru, dan Martha Mariska, Digital Banking Legal Counsel DBS Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.