hitcounter
Friday , May 23 2025

Menyadari Indonesia Sebagai Bangsa Multikultural, Toleransi dalam Berinteraksi di Dunia Digital

Transformasi digital telah menciptakan konvergensi secara teknologi dan budaya. Masyarakat pun kini tengah bergerak menuju suatu penyatuan budaya digital yang menjadikan populasi dunia berada dalam sebuah desa sejagad. Tak ada lagi sekat-sekat tradisional yang memisahkan masyarakat. Semuanya berinteraksi secara lintas budaya, lintas ruang dan lintas waktu.

“Konteks ke-Indonesiaan masyarakat digital, pun harus dipahami bahwa menjadi Indonesia di ruang digital pun setiap individu harus menyadari bagian dirinya sebagai kemajemukan, multikultural, sekaligus masyarakat yang demokratis. Pemahaman ini harus menjadi bekal saat berselancar di dunia digital,” Ujar Opik, Ketua Umum PP Forum TBM Founder Komunitas Ngejah, saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, pada Rabu (15/9/2021).

Lebih jauh dia mengatakan pemahaman sebagai bangsa yang multikultural dan pluralisme membutuhkan upaya pendidikan sejak dini. Apalagi berhadapan dengan generasi masa kini, yaitu para digital native (warga digital) yang lebih banyak belajar dari media digital. Di ruang digital, kecakapan budaya digital terkait nilai persatuan Indonesia dimulai dengan kesadaran dan kebanggan sebagai warga negara yang cinta Tanah Air sehingga menghargai persatuan dan nilai-nilai. Dengan pemahaman dasar tersebut, maka masyarakat pun akan tumbuh dengan budaya toleransi yang kuat akan perbedaan serta keragaman yang ada.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Arofa Acesta, Dosen Universitas Kuningan, Henry V. Herlambang, CMO Kadobox, dan Erik Wahyudin, Ketua Prodi PG-PAUD STKIP Muhammadiyah Kuningan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

in-Lite Tampil Perdana di ARCH:ID 2025, Tampilkan Pencahayaan Arsitektural Masa Depan

Jakarta, Vakansi – Untuk pertama kalinya, merek pencahayaan lokal in-Lite LED hadir di ajang ARCH:ID 2025, …

Leave a Reply