YCAB Foundation dan Mastercard, bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat komitmen untuk mendukung pendidikan STEM bagi remaja perempuan dan pemberdayaan remaja perempuan di Indonesia melalui program Girls4Tech. Tujuan dari program ini adalah menginspirasi remaja perempuan Indonesia usia 10 – 15 tahun untuk mengejar karier di bidang STEM.
Dalam beradaptasi di kondisi saat ini di mana pelatihan secara langsung sulit untuk diadakan, YCAB Foundation memiliki inovasi untuk mengembangkan platform digital di mana remaja perempuan dapat belajar secara daring dengan metode yang menyenangkan dan interaktif. Pelatihan daring ini disupervisi oleh guru sebagai mentor, dan akan berlangsung selama tiga tahun ke depan untuk menjangkau 60.000 remaja perempuan di Indonesia.
Saat ini, perkembangan dan pentingnya teknologi semakin meningkat. Maka dari itu, kemampuan di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) juga semakin dibutuhkan. Kemampuan dan pengetahuan ini adalah hal fundamental untuk mendukung industri 4.0 di Indonesia, seperti pernyataan Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika di Indonesia. Diprediksikan pada 2030, Indonesia akan membutuhkan 9 juta talenta digital dan secara terus menerus tersedia kesempatan untuk mengembangkan inovasi digital, mengatasi cybersecurity, dan berbagai kesempatan pekerjaan lainnya di era digital.
Terdapat ketidaksetaraan gender yang besar di industri STEM, di mana hanya 30% tenaga kerja di sektor STEM adalah perempuan (BPS, 1017). Sebuah studi yang dirancang oleh UNESCO dan Korean Women’s Development Institute mengungkapkan adanya permintaan yang tinggi akan pelajar perempuan di institusi pendidikan tinggi untuk mempelajari STEM.
Hal ini terlihat dari jurusan kuliah seperti biologi, kimia, farmasi, dan kedokteran didominasi oleh pelajar perempuan. Akan tetapi, minat yang tinggi dalam bidang STEM ini tidak berlanjut sampai dunia kerja, sebagaimana perempuan yang aktif bekerja di bidang STEM masih jarang.
Karena adanya kebutuhan yang semakin bertambah akan remaja perempuan dalam teknologi, Mastercard Center for Inclusive Growth dan YCAB Foundation akan menyediakan kursus gamifikasi dan memberikan fasilitas asisten digital untuk para guru, mentor dan 60.000 remaja perempuan. Selama lima hari, peserta akan diberikan pelatihan berupa game edukasi, video animasi, dan buku elektronik. Ada pula forum diskusi untuk tanya jawab antara pengajar dan partisipan, koordinasi dan monitoring dengan guru selama pelatihan. Peserta yang terpilih akan menerima penghargaan dalam bentuk sertifikat dan kesempatan untuk mengikuti pelatihan STEM lanjutan.
Safdar Khan, Division President, Southeast Asia Emerging Markets, Mastercard mengatakan, saat ini, terdapat urgensi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital – sebuah pernyataan penting yang disampaikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo. Mastercard secara aktif telah membuat dan mengimplementasikan inisiatif-inisiatif yang dapat menjembatani kesenjangan keterampilan digital dan memungkinkan semua orang untuk dapat terlibat dalam ekonomi digital, di mana pun mereka berada.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, Mastercard bangga dapat berkolaborasi dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk mendukung edukasi di bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) bagi anak-anak perempuan di Indonesia, melalui program Girls4Tech. Mastercard percaya bahwa inisiatif ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam melahirkan talenta-talenta baru di bidang STEM di tanah air, serta menginspirasi generasi pemimpin-pemimpin wanita yang mampu membuka potensi transformasi ekonomi digital bangsa,” ungkap Safdar, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima vakansi.
Veronica Colondam, Pendiri dan CEO YCAB Foundation menambahkan, melalui program Girls4Tech, pihaknya akan memperkenalkan sesuatu yang baru, sesuatu yang menyenangkan dan interaktif. “Kami berinvestasi untuk masa depan para remaja ini sehingga mereka dapat terus maju di dunia teknologi. Kami berharap dapat menciptakan masa depan dengan lebih banyak remaja perempuan yang berpartisipasi dalam bidang STEM,” ungkapnya.
Girls4Tech akan dimulai di empat wilayah di tahun pertamanya, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Para siswi akan diberikan pelatihan berupa gamifikasi online yang materinya seputar digital, kriptologi, deteksi fraud, keamanan siber & cyber-hygiene, dan inovasi teknologi.