Muntok yang dikenal sebagai tempat pengasingan Sukarno dan Hatta di Pulau Bangka merupakan daerah dengan kuliner kue khas terbanyak di Indonesia. Meskipun hanya memiliki 217 jenis kue khas, hal itu cukup membuat kota Muntok mendapat julukan Kota 1.000 Kue, dan juga telah masuk dalam catatan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia).
Bagi yang ingin melihat langsung beragam kue yang ada di kota Muntok, bisa datang ke Jalan Imam Bonjol, Tanjung, Mentok, atau persisnya di depan Masjid Jami dan Kelenteng Kong Fuk Miau, dan hanya sekitar 100 meter dari Yasmin Hotel. Di tempat ini, ada banyak penjual kue-kue khas Mentok, yang mulai menjajakan kue dari pukul 5 pagi hingga sekitar jam 13.00.
Kue yang dijual ragamnya sangat banyak, antara lain tompek selong, bludar, kue berut, penganan bakar, jongkong, bingke, onde-onde, sarang madu, kue putu, ketan sambal, lumpang, bongkol, pantiaw, korket, lakse, dan penganan pelite atau kue sampan.
Kue yang dijual memang tidak semuanya asli dari Bangka Barat, tapi ada juga yang merupakan hasil asimilasi dengan budaya lain, misalnya dari budaya Arab, Melayu, dan Cina, sehingga kue-kuenya pun ada kemiripan dengan kue dari daerah lain di Indonesia.
Khusus kue penganan pelite atau kue sampan menjadi favorit Presiden Soekarno saat diasingkan di kota Mentok pada tahun 1948. Kue-kue ini dijual dengan harga Rp1.000 sampai Rp5.000. Umumnya yang dijual adalah kue basah, karena itu agak sulit untuk menemukannya di sore hari.
“Untuk mendapatkan Kue Pelite ini, harus pagi-pagi bangunnya. Kalau sudah siang kehabisan,” ujar Plt Sekda Kabupaten Bangka Barat, M Effendi saat bincang-bincang santai dengan Media Forwapar Jakarta (Forum Wartawan Pariwisata) di Roemah Kebun, Bangka Barat, beberapa waktu lalu.
Rupanya Kue Penganan Pelite ini berbahan dasar tepung dan berwadah takir yang terbuat dari daun pandan. Kue Penganan Pelite lebih mirip dengan Kue Tetu yang juga diisi gula merah dengan wadah daun pandan.
Kue Petite dibuat dari tepung beras, santan, dan garam. Diaduk-aduk hingga tercampur dan adonan mengental.