Sebagai negara kepulauan, Indonesia sudah sepantasnya menjadi poros maritim dunia. Untuk mewujudkan hal itu, salah satu provinsi di Indonesia, Maluku Utara akan mengelar turnamen memancing internasional bertajuk Widi International Fishing Tournament (WIFT) 2017.
Provinsi Maluku Utara sebagai provinsi yang memiliki jumlah pulau yang cukup banyak yaitu sekitar 1.474 pulau dengan potensi kekayaan alam berupa kekayaan kelautan dan bahari dengan pantai-pantai yang indah, taman laut serta jenis ikan beraneka ragam.
Ukus Kuswara, Sekretaris Kementerian Pariwisata, mengatakan event ini menjadikan laut Indonesia sebagai poros maritim dunia. “Langkah serius ini diguna untuk mengangkat potensi bahari ke tingkat yang lebih tinggi sekaligus menggerakkan potensi kemaritiman yang dimiliki melalui sebuah ajang turnamen olahraga mancing tingkat internasional yang terbesar di Indonesia,” katanya.
Event yang mengusung tema ‘North Mollucas A World Fisihing Destination’ diikuti 300 peserta dari dalam dan luar negeri dan terbuka untuk umum serta memperebutkan Piala Presiden RI. Ini langkah serius dalam menggerakkan potensi kemaritiman Indonesia lewat turnamen olahraga mancing tingkat internasional yang terbesar di Indonesia.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, menjelaskan event ini akan menjadi tempat berkumpulnya pecinta olahraga mancing dunia dan akan memberikan pengalaman berbeda kepada peserta maupun turis yang datang nanti.
Ketua Panpel WIFT, Rokhmin Dahuri mengungkapkan sudah ada 88 tim yang telah mendaftar, termasuk 12 tim asing. Selain negara ASEAN, ada juga negara dari Jepang, Australia, Korea Selatan, Spanyol, dan Amerika Serikat. Karena keterbatasan, maka dari 88 tim tersebut akan diciutkan menjadi 75 tim.
“Kami sudah memiliki 50 kapal yang akan mengangkut peserta. Sisanya, akan dibantu daerah lain. Karena turnamen ini menerapkan sistem standar baku internasional yang sudah ditetapkan oleh IGFA (International Game Fish Association) dan TBF (The Billfish Foundation) dengan mengedepankan sportifitas dan konservasi,” ujarnya.