Data pribadi kita bisa menimbulak empat bahaya atau ancaman di ruang digital. Di antaranya ancaman kriminal, finansial, penyamaran, dan medis. Hal ini akan merugikan kita ketika terjadi pencurian data.
“Keempat ancaman tadi bisa menjadi motivasi bagi pencuri data. Bagi seorang kriminal kalau dia berhasil (mencuri data), dia bisa bebas dan korbannya yang bisa-bisa dihukum,” ungkap Eko Ariesta, Founder & CEO Entrepro.id dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021).
Kejahatan pencurian identitas ini bisa juga terjadi karena faktor circle of concern yakni diluar kuasa kita. Dengan itu, kita bisa mengamankan data-data kita pada sebuah dokumen dengan menghancurkannya sebelum membuang.
Di dunia digital, upaya-upaya bisa kita lakukan untuk mencegah data kita dicuri. Pertama, menyiapkan password yang sulit, umumnya terdiri atas gabungan huruf kapital, huruf kecil, angka, dan simbol dengan minimal 9 karakter. Semakin panjang dan semakin kompleks password akan sulit ditebak oleh hacker.
Sementara untuk PIN, jangan gunakan tanggal lahir atau informasi pribadi. Kedua, password, PIN, atau OTP diibaratkan seperti kuncu rumah. Jadi, jangan berikan kepada siapapun terutama orang yang tidak dikenal. Ketiga, bijaklah ketika menggunakan media sosial dengan tidak menyebarkan informasi pribadi di sana. Apabila kita ingin menjual gawai, pastikan lakukan factory reset agar pemilik selanjutnya tidak memiliki akses untuk masuk. Keempat, gunakan cloud drive agar penyimpanan jauh lebih aman.
“Kalau kita tidak pakai laptop atau perangkat pribadi untuk buka browser, jangan lupa pakai incognito mode atau private browsing. Agar akun-akun media sosial bisa terlogout otomatis,” tuturnya.
Ia menyampaikan, di era yang canggih ini pastikan kita memiliki gadget dengan fitur keamanan yang mumpuni, seperti menyediakan fingerprint atau biometrik agar lebih aman. Waspadai segala jenis phising atau email palsu yang bertujuan untuk mencuri data pribadi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bekasi Jawa Barat, Selasa (2/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Sandy Natalia (Co-Founder of Beauty Cabin), Nikita Dompas (Producer & Music Director), Elfira Fitri Wahyono (Manager External Student Affairs of Universitas Multimedia Nusantara), dan Ryan Samuel (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.