hitcounter
Sunday , December 22 2024
kampung wisata batik di Banyuwangi
Kawah Ijen, salah satu obyek wisata populer di Banyuwangi. Foto: Flickr/Berry

Universitas Ciputra Siapkan Kampung Wisata Batik di Banyuwangi

Kesuksesan Kampoeng Batik Laweyan hingga Kampoeng Batik Kauman di Kota Solo menginspirasi Universitas Ciputra Surabaya untuk mengembangkan kampung wisata batik di Banyuwangi. Studi kelayakan akan langsung dilakukan mulai tahun ini. Tahapannya, dalam lima bulan ke depan, Universitas Ciputra Surabaya akan membuat konsep kampung wisata batik di Banyuwangi, setelah itu, persiapan lahan selama tujuh bulan.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, mengatakan, ide dan inisiatif Universitas Ciputra untuk membuat kampung wisata batik di Banyuwangi merupakan contoh konkret untuk membuat ekosistem Pariwisata di Banyuwangi semakin hidup.

Juliuska Sahertian, Dosen Universitas Ciputra, mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan gagasan untuk membuat kampung wisata batik di Banyuwangi ini mendapat respons positif.

“Ini murni inisiatif Universitas Ciputra. Batik ‘kan warisan leluhur yang sudah mendunia. Itu fakta. Ada UNESCO yang sudah mengakuinya sejak 2 Oktober 2009. Di sisi lain, pariwisata Banyuwangi naik sangat pesat. Pendapatan per kapita Banyuwangi naik dari Rp21 juta di 2010 menjadi Rp39 juta di tahun 2015 karena pariwisata. Kalau dua kekuatan ini digabungkan menjadi sebuah kampung wisata batik, hasilnya bisa dahsyat,” ujar Juliuska.

Kampung wisata batik ini akan menjadi pusat pembelajaran, pengembangan, dan pemasaran batik. “Kampung wisata batik di Banyuwangi nantinya akan menjadi etalase semua jenis batik ramah lingkungan yang ada di Indonesia. Lengkap dengan ceritanya,” ujar Juliuska.

Ia menambahkan, Banyuwangi dipilih lantaran mempunyai perkembangan batik yang signifikan. Industri kreatif berbasis fashion di Banyuwangi dinilai sangat pas untuk dipadukan dengan pengembangan pariwisata. “Selain itu, Banyuwangi juga mempunyai infrastruktur transportasi yang lengkap, dari darat, laut, maupun udara. Belum lagi, keuntungan letak geografis yang dekat dengan Bali sebagai jantung utama pariwisata Indonesia,” tambah Juliuska.

Kampung wisata batik di Banyuwangi ini nantinya akan mengambil lanskap salah satu motif batik setempat. Di dalamnya akan dilengkapi 13 rumah tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia yang merupakan penghasil batik. Selain itu, ada juga fasilitas penunjang seperti cottages (mini hotel), food and beverage stalls, taman bunga, kolam ikan, wahana permainan alam, jalur berkuda, dan infrastruktur penunjang pariwisata lainnya.

“Kampung wisata batik ini bagian dari Program Wisata Inti Rakyat (PIR) yang kami desain untuk menghidupkan pariwisata pedesaan. Pada tahun pertama akan kami buat studi kelayakan. Selama lima bulan ke depan kami cari gambaran untuk kampung wisata batik, lalu persiapan lahan selama tujuh bulan. Tahapan berikutnya perencanaan bisnis pembangunan kampung wisata batik. Ciputra akan menurunkan tim, baik yang mengajarkan pembuatan batik ramah lingkungan maupun mengedukasi bagaimana mendesain skema fashion batiknya ke perajin lokal. Setelah siap, lalu dimulai pembangunan kampung wisata tersebut,” urai Juliuska.

Azwar Anas mengatakan, hadirnya kampung wisata batik Banyuwangi dinilai dapat mendorong tumbuhnya industri batik dan pariwisata di kabupaten berjuluk Sunrise of Java itu.

“Dengan dukungan Pemprov Jatim, tahun ini mulai dirintis Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan batik di Banyuwangi. Lalu, pada Oktober mendatang, Kementerian Perindustrian mengumpulkan pewarna alam se-Indonesia untuk ditampilkan di Banyuwangi. Kalau ditambah kampung wisata batik, kreativitas pembatik lokal, mulai dari pengembangan motif hingga desain fashion, pasti akan tumbuh. Sekarang para perajin batik giat berproduksi karena laris seiring banyaknya wisatawan,” kata Anas.

Anas menambahkan, pengembangan industri batik di Banyuwangi akan tetap menempatkan UMKM lokal sebagai pilar utama. “Jadi, siapa pun yang ingin mengembangkan batik Banyuwangi harus melalui pendekatan pembukaan lapangan pekerjaan dan transfer knowledge ke UMKM lokal,” tambahnya.

PT Morotai Jababeka Kembangkan Wisata di Morotai

About admin

Check Also

Ini Beberapa Program Unggulan Tahun 2025 dalam Empat Klaster

Jakarta, Vakansi – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/KaBekraf) Teuku Riefky Harsya mengelompokkan rencana …

Leave a Reply