Pandemi Covid-19 telah memberi dampak besar pada perekonomian dan segala aspek kehidupan masyarakat. UMKM pun harus bertahan di masa pandemi dengan adaptasi dengan mengubah cara kerja dari konvensional ke digital dan memanfaatkan digital skills.
“UMKM harus semaksimal mungkin memanfaatkan ruang digital. Mereka harus semaksimal mungkin memanfaatkan internet, sebagai tempat berpromosi dan jualan UMKM,” kata Agus Jamiatul, General Manager Tc Invest saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Selasa (30/11/2021).
Lebih jauh dia mengatakan digital skills sebagai kemampuan untuk mengoperasikan perangkat digital serta menggunakannya untuk promosi berjualan juga akan membuat UMKM naik kelas yaitu menjadi digital. Keuntungannya, para pelaku UMKM akan mendapatkan market yang lebih besar sehingga akan menambah pendapatan dan menggaet kembali pasar yang hilang karena kondisi pembatasan sosial selama pandemi Covid-19.
UMKM harus benar-benar memanfaatkan teknologi digital agar bisa tumbuh di masa pandemi. UMKM bisa mengoptimalkan aktivitas penjualan online, salah satunya melalui platform e-commerce dan lapak media sosial agar bisa semakin berkembang. Dengan go digital ruang lingkup lebih luas, tak terbatas geografis. Kemudian penjualan produk bisa diakses kapan saja, tidak terbatas waktu. Selain itu statistik, jumlah pengunjung konsumen yang melakukan pembelian online juga bisa diakumulasi.
Penjual bahkan bisa berkomunikasi langsung dengan pembeli secara mudah, karena percakapan dua arah dalam obrolan di dalam aplikasi yang disediakan platform e-commerce. Berbagai pengetahuan seputar dunia usaha ketika sudah go digital juga mudah didapat dari media digital, hingga komunitas yang bisa menjadi tempat bergabung di media sosial.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Cyntia Jasmine, Founder GIFU, Loka Hendra, Head of Food & Beverage Cinepolis Indonesia, dan Benny Daniawan, Dosen Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma dan Nyimas Indriana, seorang Food & Beauty Enthusiast.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.