Kunjungan wisatawan asing ke Filipina memang belum dibuka. Meski demikian, Departemen Pariwisata Filipina (PDOT) terus menjalin komunikasi dengan berbagai travel agent, termasuk yang ada di Indonesia.
Hal ini terpantau dalam “Discover Philippines Hybrid Event by PDOT pada (23/12/2021) di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta, dimana TTC Indonesia dipercaya sebagai penyelenggaranya. Dalam event “Discover Philippines Hybrid Event by PDOT ini, tercatat 25 buyer dari Jakarta dan 11 seller dari Filipina saling update situasi dan kondisi terkait pariwisata di masing-masing negaranya.
Sella Utami, PDOT perwakilan Jakarta mengungkapkan, diselenggarakannya event ini untuk memfasilitasi travel operator yang ada di Filipina untuk saling bersilahturahmi dengan para travel agent dari Indonesia untuk saling melihat peluang kedepannya seperti apa dan bagaimana cara mempromosikan pariwisata Filipina setelah gerbang wisatawan internasional dibuka.
“Selain pintu gerbang wisatawan internasional belum dibuka, pemberlakuan karantina pun menjadi salah satu alasan penting wisatawan untuk bepergian ke suatu negara. Ini penting, karena wisatawan akan merasa kurang efektif jika jumlah hari karantina lebih lama dibanding hari untuk mereka menikmati liburan,” terang Sella, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima vakansi.
Saat ini, Pemerintah Filipina membagi 3 kategori untuk suatu negara yang diperbolehkan berkunjung ke negaranya yakni kategori hijau—risiko rendah, kategori kuning—risiko sedang dan kategori merah—risiko tinggi.
“Indonesia, masuk dalam kategori hijau. Hanya saja, pemerintah Filipina hingga saat ini belum membuka untuk wisatawan. Cuma ada beberapa kategori saja yang dapat masuk ke negara Filipina salah satunya adalah orang Indonesia yang telah menetap di Filipiina,” tambah Sella.
Filipina menurut Sella, memiliki destinasi dan atraksi yang menarik untuk dijadikan alasan kenapa kalian harus mengunjungi negara ini di antaranya, memiliki komunitas muslim besar yang berada di Mindanau—salah satu pulau terbesar di negara tersebut.
Jarak tempuhnya pun tidak terlalu lama, hanya 4 jam dari Jakarta. Ada beberapa maskapai penerbangan seperti Philippine Airlines, Cebu Pacific Air, Garuda yang terbang langsunf dari Jakarta – Filipina – Jakarta.
“Kemudian PDOT pun telah mengadakan kelas bahasa Indonesia untuk frontliner dan tour guide. Jadi kedepannya mereka dapat memahami wisatawan yang menggunakan bahasa dan atau berasal dari Indonesia,” jelas Sella.
Yang perlu menjadi catatan, destinasi diving Filipina sudah terkenal di dunia. Di tahun ini, Filipina mendapat penghargaan The World Leading Dive Destination Award dari World Travel Award 2021. “Filipina pun menjadi tempat pengambilan gambar untuk film Avengers Endgame. Beberapa annual event-nya pun sangat menarik,” rincinya.
Tak kalah penting lagi di saat pandemi Covid-19 seperti ini, Filipina telah mendapat “Safe Travel Stamp” dari World Travel & Tourism Council (WTTC).
Safe Travel Stamp ini adalah bentuk pengakuan global bahwasannya negara Filipina telah berhasil menyelesaikan standard global untuk dari segi kesehatan, keselamatan dan juga kebersihan. Sehingga aman dikunjungi oleh wisatawan asing.