Event sport tourism Tour De Lombok Mandalika yang berakhir pada 16 April 2017 membawa banyak berkah bagi Nusa Tenggara Barat (NTB). Denyut ekonomi daerah yang selama ini berada di bawah bayang-bayang Bali itu berdetak sangat kencang, utamanya maskapai, hotel dan rental mobil.
“Ini di luar ekspekstasi. Meski baru pertama digelar, semua penerbangan penuh. Hotel penuh. Rental mobil juga ikut panen raya,” tutur Gubernur Nusa Tenggara Barat, TGH.M.Zainul Majdi.
Zainul mengatakan, baru pertama digelar saja sudah ada seratus lebih pebalap dari 19 negara seperti Spanyol, Kolombia, Malaysia, Australia, Filipina, Spanyol, Jepang, Italia dan lain-lain.
“Itu belum termasuk kru, tenaga medis, mekanik dan logistik yang ikut dibawa. Banyak keberkahan yang dibawa peserta Tour De Lombok Mandalika bagi kami,” katanya.
Event bersekala internasional ini secara tak langsung turut membangun citra pariwisata NTB. Sebab, sejumlah etape melintasi spot-spot pariwisata di NTB. Mulai kota tua Ampenan, Taman Udayana, Masjid Islamic Center NTB, dll. Tak hanya itu, hamparan pegunungan di Mandalika, Rinjani, pantai di Sengigi disulap menjadi lintasan balap.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberi apresiasi terhadap suksesnya penyelenggaraan sport tourism tadi. Bagi dia, tak hanya ekonomi yang ikut terangkat. “Commercial dan social value juga sukses. Setelah kembali ke negara masing-masing, para bikers ini akan menjadi duta-duta pariwisata yang akan mengenalkan NTB secara lebih luas,” kata mantan Dirut Telkom itu.
Itu belum termasuk media value yang besar. Maklum, sejak etape pertama Mataram – Pantai Kuta, Lombok Tengah, yang dilanjutkan etape kedua Pelabuhan Bangsal – Senaru, Gunung Rinjani, media-media nasional tak henti-hentinya memberitakan kehebohan agenda sport tourism ini.
“Sport tourism di Indonesia itu banyak seperti Tour de Singkarak (TdS), Tour de Banyuwangi Ijen, Tour de Bintan (TdB), Tour de Flores (TdF), maupun sebagai tuan rumah Asian Games yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 2018 mendatang. Semua punya dampak langsung dan media value yang tinggi. Ini yang menjadi salah satu mengapa Kemenpar gencar mendorong kegiatan sport tourism internasional di Tanah Air,” tutupnya.