Mengasuh anak pada era digital tentu tidak semudah zaman dulu. Kemajuan teknologi memudahkan anak untuk mendapatkan informasi. Tentu saja perkembangan ini memiliki dampak bagi perkembangan anak, baik dampak positif hingga negatif. Namun yang paling penting, orang tua harus menggunakan pola asuh yang tepat agar anak bisa menggunakan kemajuan teknologi dengan baik.
“Pola asuh yang tepat di era digital ini memberikan banyak manfaat bagi orang tua. “Beberapa di antaranya adalah anak mampu menyerap informasi yang baik dari kemajuan teknologi dan hubungan anak dengan orang tua tentu akan berjalan dengan baik serta tetap terjaga,” ujar Rita Hidayati, Praktisi Komunikasi & Editor Jatengpos.co.id, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021).
Ada beberapa cara pola asuh yang harus dijalani oleh orang tua pada era digital ini, agar tumbuh kembang anak berjalan baik, seperti:
- Tanggung Jawab
Masalah pola asuh merupakan tanggung jawab penuh dari kedua orang tua. Tidak hanya ibu, sosok ayah dalam tumbuh kembang anak juga diperlukan. Orang tua harus memiliki pandangan pola asuh yang sama agar konsistensi bisa terjaga dengan baik. Orang tua akan bersama-sama bertanggung jawab atas jiwa, tubuh, pikiran, keimanan serta kesejahteraan anak secara utuh.
- Kedekatan
Tidak hanya membangun kedekatan secara fisik, kedekatan secara emosional perlu dibangun. Hal ini membuat anak selalu merasa nyaman berada di dekat kedua orang tuanya, tidak hanya itu, kedekatan emosional yang terjadi bisa menjadi cara yang baik untuk membantu tumbuh kembang anak.
- Tujuan Pengasuhan
Sebaiknya, sejak anak dilahirkan, orang tua harus memiliki tujuan pengasuhan pada anak. Sepakati dengan pasangan, bagaimana pengasuhan akan dilakukan dan prioritas apa yang diberikan pada anak. Dengan memiliki tujuan yang akan dicapai, orang tua lebih mudah untuk menjalankan tata asuh anak.
- Bicara dengan Baik pada Anak
Orang tua wajib berbicara baik pada anak, baik nada berbicara maupun tutur kata. Komunikasi yang baik membuat pengasuhan berjalan baik pula. Sebaiknya orang tua jangan membohongi anak, mengerti bahasa tubuh anak dan mendengarkan serta menghargai perasaan dan keputusan yang anak buat. Sebaliknya, jangan berbicara pada anak dengan nada memerintah, menyalahkan, dan membandingkan karena akan memengaruhi rasa percaya diri serta tumbuh kembang anak.
- Mengajarkan Keimanan atau Agama
Ajarkan anak dasar-dasar agama yang dianut. Pendidikan agama yang baik dapat membantu anak untuk menjalankan kehidupan. Dasar pendidikan agama yang kuat membantu tumbuh kembang anak. Hal ini menjadi modal ketika ia mulai belajar untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial.
- Melakukan Aktivitas Bersama Anak
Jangan ragu untuk melakukan aktivitas bersama anak. Kegiatan positif yang dilakukan bersama orang tua membangun emosional anak dan mampu menjadikan anak sosok yang bertanggung jawab ke depannya. Jangan lupa luangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama di akhir pekan atau sisihkan waktu sebentar setiap orang tua baru saja pulang beraktivitas setiap harinya.
- Persiapkan Mental Anak untuk Masuk Era Digital
Tidak ada salahnya untuk memperkenalkan anak dengan gawai dan teknologi. Namun, sebaiknya orang tua punya sikap tegas akan hal ini. Berikan aturan untuk anak ketika anak akan menggunakan gawai dan teknologi. Jangan lupa untuk tetap memantau anak. Ketika orang tua membatasi waktu anak bermain gawai, isi waktu mereka dengan kegiatan positif seperti mengikuti les atau kegiatan lain yang disukai anak.
“Pola asuh setiap orang tua memang berbeda. Berikan yang terbaik untuk anak agar tumbuh kembang anak menjadi sempurna. Tidak hanya emosional anak yang perlu diperhatikan, sebaiknya orang tua juga memerhatikan kesehatan anak,” tutupnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Rabu (1/9/2021) juga menghadirkan pembicara, Hafiz Al Asad (Founder & CEO Hotel Pesantren), Mohsi (Dosen IAI Miftahul Ulum Pamekasan), Khamaidi (DPD KNPI Kabupaten Sumenep), dan Ummul Khair Ahmaya (Owner Lebur Batik) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.