hitcounter
Monday , January 20 2025

Tips Mencegah Dampak Negatif Internet pada Anak

Kemajuan teknologi saat ini, di tengah pandemi virus corona mengharuskan anak-anak untuk bersekolah daring dan terjadi perubahan gaya hidup. Mau atau tidak, terjadi peningkatan penggunaan internet terhadap anak-anak Indonesia.

Berdasarakan data Kementerian Komunikasi dan Informatika, saat ini pengguna internet di Indonesia sekitar 80-100 juta. Pengguna internet yang berumur 15-40 tahun mencapai 68 persen. Sementara di bawah 15 tahun sebanyak 10 persen dan sisanya pengguna umur 40 tahun ke atas.

Menurut Satria Andika Al-Rasyid, Jawara Internet Sehat Jawa Barat, ada beberapa bahaya dan resiko yang akan menghantui anak-anak. Salah satu risiko yang dikhawatirkan adalah masalah kesehatan.

“Kita bisa lihat sendiri anak-anak sekarang banyak sekali yang sudah mulai pakai kacamata, kemudian banyak juga yang obesitas karena kerjaannya mungkin hanya main gadget, duduk, diam, aktivitas fisiknya sangat minimal. Juga yang terakhir bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan karena anak sudah kecanduan internet jadi enggan melakukan aktivitas fisik,” ujar Satria saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021).

Berdasarkan riset Trust and Safety Google yang dipaparkan Satria, dengan kondisi pandemi maka kekhawatiran orang tua meningkat saat anak aktif di dunia digital. Banyak hal-hal rentan terjadi yang mengancam keamanan anak-anak kita. Oleh karena itu, kita harus menjadwalkan penggunaan internet pada anak.

Satria membagi keamanan internet pada anak menjadi tiga. Pertama adalah informasi anak, interaksi anak di dunia digita, dan konsumsi konten. Mengenai informasi anak, orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak terkait informasi apa yang boleh dan tidak boleh disampaikan di dunia digital.

Kedua, interaksi anak yaitu memberikan edukasi dengan siapa mereka berkomunikasi dan berinteraksi di media sosial. Orang tua juga sebaiknya mengetahui dengan siapa anak berinteraksi. Ketiga, konsumsi konten, kita harus membatasi konsumsi konten yang tidak sesuai dengan usia anak, sekaligus memberikan edukasi mengenai konten yang boleh dan tidak boleh, serta layak dikonsumsi oleh anak.

“Pastikan tidak ada data pribadi yang diposting oleh anak. Misalnya, alamat rumah, nomor telepon, nama lengkap keluarga. Jadi harus kita ketahui dulu siapa yang meminta datanya dan memberikan edukasi pada anak bahwa data-data seperti ini tidak boleh disebarluaskan,” jelasnya.

Membatasi durasi online dan mencegah konten negatif. Saat ini, tidak dapat dipungkiri banyak orang tua yang menggunakan gadget untuk mengatasi ketantruman anak. Hal-hal seperti ini harus dibatasi agar tidak kecanduan.

Tips mencegah agar penggunaan internet pada anak tetap aman dengan cara, membatasi waktu penggunaan, komunikasikan dengan anak cara menjaga keamanan di internet, beritahu anak wilayah atau konten apa yang boleh dan tidak boleh ditonton atau dilihat, serta kuasai kemampuan digital jangan sampai kalah dari anak.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021) juga menghadirkan pembicara,  Dino Hamid (Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia), Vivi Andriyani (Marcomm & Promotion Specialist), Dee Rahma (Digital Marketing Strategist),  dan Randi Rinaldi.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

TP-Link Unjuk Inovasi Rumah Pintar Tapo di CES 2025

Jakarta, Vakansi – TP-Link memperkenalkan solusi smart home Tapo terbaru di CES 2025, menghadirkan rangkaian …

Leave a Reply