hitcounter
Wednesday , April 30 2025

Tips Aman Hindari Kejahatan saat Bertransaksi Digital

Saat ini, aktivitas jual beli online sudah menjadi sesuatu yang wajar, bahkan menjadi gaya hidup masa kini. Adanya e-commerce yang bermunculan pun membuat banyak orang membuka toko online dan menjual berbagai barang di dalamnya.

Di samping itu, banyaknya promo yang diberikan menarik minat banyak konsumen untuk berbelanja. Terlebih, di masa pandemi belanja online seakan menjadi opsi terbaik karena tidak memerlukan kontak fisik secara langsung.

Paparan Richard Paulana, COO TMP Event, data dari Tempo.com menyatakan prediksi pengguna e-commerce hingga tahun 2024 akan terus meningkat hingga 189,6 juta pengguna e-commerce di Indonesia. Alasan banyak masyarakat menyukai layanan e-commerce karena harganya terjangkau, banyak promo menarik, banyak variasi produk, pengiriman gratis dan cepat, dan lainnya.

“Walaupun di era pandemi, transaksi online terus berjalan setiap harinya. Tidak menutup kemungkinan, hal ini adalah realita baru yang harus kita hadapi kedepannya,” ungkap Richard dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (29/9/2021) pagi.

Ketika belanja online, kita harus pilih e-commerce yang terpercaya. Kemudian, memeriksa rating dan history penjualan toko. Pilihlah cara pembayaran yang aman dan selalu verifikasi pembayaran sebelum melanjutkan proses belanja. Hal-hal ini tidak boleh disepelekan untuk menghindari terjadinya penipuan atau kejahatan lainnya.

“Realita yang kita hadapi di zaman digital ini ialah berbagai kejahatan siber. Kita harus mengenal dahulu teknik kejahatan siber yang ada seperti spamming, phishing, dan carding,” tuturnya.

Kejahatan dalam bentuk spamming, phishing, dan carding menjadi jenis cybercrime yang paling banyak dijumpai pada transaksi online. Pertama, spamming adalah link ajakan secara terus menerus yang mengganggu. Kedua, phishing yaitu kejahatan yang memancing korban untuk mengisi data pribadi melalui sebuah link, tujuannya untuk mengambil keuntungan dari korban. Ketiga, carding yakni penyalahgunaan yang memanfaatkan kartu kredit korban untuk berbelanja online.

Richard menyampaikan, tips aman yang bisa diterapkan untuk menghindari kejahatan siber yakni dengan meng-update password secara berkala, hindari mengklik sembarang link, mengaktifkan two factor authentication, menghindari penggunaan Wi-Fi publik untuk transaksi keuangan, dan merahasiakan kode OTP dari siapa pun.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (289/9/2021) pagi juga menghadirkan pembicara, Stefany Anggriani (Makeup Beauty Influencer), Muh. Nurfajar Muharom (RTIK Indonesia), Kis Uriel (Storytelling & Self Development Coach), dan Yumna Aisyah sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Redmi A5 & Redmi Pad SE 8.7: Solusi Digital Terbaik untuk Semua Kalangan

Jakarta, Vakansi – Xiaomi menghadirkan dua perangkat terbaru yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan digital semua …

Leave a Reply