hitcounter
Wednesday , September 11 2024

Tawarkan Pengalaman Bersantap Kelas Dunia, 8 Restoran di Singapura yang Masuk 50 Restoran Terbaik di Asia

Singapura bisa jadi pilihan tepat bagi foodies yang ingin merasakan pengalaman bersantap baru dan berkualitas super. Ada banyak restoran di Singapura yang menawarkan makanan dan layanan restoran kelas dunia. Beberapa restoran di Singapura mendapat penghargaan bergengsi dunia seperti bintang Michelin dan World’s 50 Best Restaurants and Asia (50 Restoran Terbaik Dunia dan Asia).

Menurut surat keterangan tertulis yang diterima vakansi, pengalaman bersantap di restoran Singapura ini juga menawarkan konsep berbeda dengan adanya upaya menjaga keberlanjutan pangan dan lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi lokal dari idealisme yang dibawa oleh setiap koki.

Dari bersantap di restoran-restoran berikut ini, Anda juga dapat semakin memahami lanskap kuliner dunia yang unik karena restoran fine dining Singapura menyajikan makanan dari berbagai penjuru dunia. Singapura mampu membuat kamu membayangkan kembali kuliner dunia tanpa harus pergi terlalu jauh.

Para koki memasak makanan klasik dan kontemporer dengan tampilan piring layaknya sebuah kanvas seni untuk memuaskan seluruh indra tamu yang bersantap.  Simpan daftar restoran pemenang Asia’s 50 Best Restaurants untuk liburan kamu ke Singapura selanjutnya dan untuk pengalaman wisata kuliner yang akan selalu terkenang.

Odette

Odette berada di posisi kedua Asia’s 50 Best Restaurants 2021. Sebelumnya, sejak 2019- 2020 Odette berada di posisi pertama secara berturut-turut. Restoran ini juga tercatat sebagai penerima bintang tiga Michelin, yang merupakan tingkat paling prestisius. Restoran Odette berlokasi di bangunan bersejarah National Gallery Singapore. Desain ruangan menampilkan warna pastel yang menyejukkan mata dan elegan.

Setiap ruangan juga berhiaskan instalasi seni karya seniman lokal Dawn Ng yang menggambarkan keindahan dari bahan makanan mentah di dapur Odette. Koki Odette, Julien Royer mengusung makanan Perancis dengan bahan makanan Asia yang kaya akan rasa umami.

Royer sendiri adalah koki yang memiliki prestasi gemilang, dengan menempa ilmunya di restoran ternama di Paris dan London, hingga akhirnya pindah ke Singapura. Ia menamakan restorannya Odette yang diambil dari inspirator memasaknya yaitu sang nenek. Anda dapat mencoba set menu dengan makanan yang tampil sangat cantik dan rasa fantastis seperti kepiting cokelat dengan minyak wasabi dan pir nashi, kemudian burung dara renyah dengan lada Kampor. Anda juga dapat menemukn berbagai makanan ala Perancis seperti udang tartare, kerang mussel, dan kaviar dengan bahan masak inovatif seperti bumbu miso.

Les Amis

Les Amis merupakan restoran fine dining legendaris di Singapura yang buka sejak 1994. Saat pertama kali dibuka, Les Amis membuat gebrakan dan menjadi pembuat tren restoran fine dining di Singapura. Selama lebih dari 25 tahun Les Amis masih menyajikan makanan berkualitas baik dan dibuktikan melalui bintang tiga Michelin serta urutan ke-13 dalam Asia’s 50 Best Restaurants tahun 2021.

Les Amis yang diterjemahkan dari Bahasa Perancis berarti “teman-teman”, menyajikan hidangan kelas atas ala Perancis. Anda bisa mencicipi hidangan klasik buatan koki Sebastien Lepinoy seperti cold angel hair pasta with kombu, caviar dan black truffle, sea urchin soufflé dengan sauce anisé dan kristal caviar, serta egg meurette dengan laposan black truffle dan sauce bourguignonne.

Burnt Ends

Burnt Ends adalah tempat yang tepat bagi Anda pencinta steak dan hidangan barbeque. Sang koki, Dave Pynt, merupakan ahli dalam hidangan bakar. Konsep Burnt Ends memperkenalkan restoran barbeque modern dengan dapur terbuka yang dapat dilihat langsung oleh para tamu. Menu di restoran ini berganti setiap hari dan tidak terbatas pada sajian daging. Restoran ini juga menyajikan seafood, sayur, dan telur yang dimasak dengan cara dibakar.

Zen

Zen, seperti namanya menawarkan konsep ketenangan dan keseimbangan ala Jepang dalam makanan, minuman, sampai desain ruangan. Restoran ini dikepalai oleh koki asal Skotladia Tristin Farmer. Ia menggabungkan teknik masak dan sajian ala Perancis, Nordik, dan Jepang dalam setiap hidangan. Anda bisa mencoba delapan makanan utama dengan sajian paling ditunggu Grand Tradition French Toast.

Konsep restoran Zen terbilang unik karena merupakan restoran tiga lantai. Setiap lantai mewakili fungsinya, lantai dasar merupakan ruang makan camilan dan makanan pembuka, lantai dua untuk menyantap makanan utama, dan lantai tiga untuk menyantap makanan penutup.

Cloudstreet

Restoran satu ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mencoba makanan fine dining dengan sensasi berbeda. Cloudstreet menawarkan berbagai makanan berkaulitas yang terinspirasi dari sajian Australia Barat dan Sri Lanka. Koki Rishi Naleendra membawa warisan kuliner asalnya yaitu Sri Lanka kepada para tamu, dengan sajian fine dining kontemporer.

Konsep tata ruang chef’s counter membuat para tamu bisa berinteraksi dengan koki langsung saat bersantap. Konsep ini sengaja dibuat agar para tamu dapat merasakan keramatamahan bersantap di restoran.

Alhasil, Anda bisa menikmati makanan fine dining dengan cita rasa berbeda seperti sajian andalannya Western Australian marron (lobster dari Australia Barat) dengan kari kuning khas Sri Lanka.

Cloudstreet yang namanya diambil dari novel Australia favorit Rishi ini juga menawarkan aneka minuman non alkohol kreasi mereka yang unik, seperti minuman yoghurt dengan fermentasi nangka atau air kapulaga.

Labyrinth

Makanan di pusat jajanan kuliner selama ini menjadi akar identitas kuliner Singapura, yang bahkan diakui oleh UNESCO. Konsep makanan pusat jajanan kuliner ini yang dibawa oleh Labyrinth untuk disajikan dalam piring makanan fine dining. Labyrinth pertama kali buka pada 2014 dan melakukan inovasi dengan membawa makanan pusat jajajan kuliner jadi makanan modern.

Kreatifitas dan usaha koki asal Singapura Han Li Guang (LG) yang merupakan mantan banker mendapat banyak pujian. Hidangan andalan Labyritnh yaitu Chili Crab disajikan dengan kepiting lokal liar, es krim chili crab, daun kari, dan roti goreng.

Selain makanan pusat jajanan kuliner yang naik kelas, Anda bisa menemukan berbagai bahan makanan lokal Singapura dari para produsen kecil.

Atas usaha akan keberlanjutan pangan ini Labyrinth mendapat penghargaan dari Flor de Caña Sustainable Restaurant Award 2021.  Euphoria adalah restoran fine dining baru di Singapura yang buka pada masa menantang pandemi, tepatnya pada November 2020.  Namun demikian, kehadiran Euphoria mencuri perhatian dan mendapat pengakuan tingkat dunia.

Sang koki, Jason Tan menamakan konsep sajiannya sebagai “gastro-botanica 2.0”. Menurut Tan artinya adalah mengurai dan menonojolkan unsur sayuran, umbi, rempah, dan buah-buahan pada setiap makanan.

Konsep restoran yang unik ini, memiliki kisah latar belakang yang tak kalah unik. Tan sejatinya tidak suka sayuran, sampai ia mencicipi Cévennes onion di restoran tempatnya bekerja.

Cévennes onion adalah bawang dari Perancis dengan rasa lembut dan tidak memiliki rasa pahit.

Sejak saat itu, Tan selalu ingin memasak bawang dari makanan pendamping menjadi makanan utama. Anda bisa menemukan hal ini di sajian Euphoria. Dua hal lain yang terkenal dari Euphoria adalah saus dari sayuran dengan rasa lembut dan tampilan makanan yang estetik.

Euphoria juga berupaya mengurangi sampah makanan, dengan mengolah bagian sayuran segar yang tidak bisa diolah jadi makanan utama menjadi kaldu sayur yang nikmat.

Jangan lupa untuk mencicipi Oignon Jamboree, dengan Cévennes parfait, pickled pearl onions, yellow onion purée, charred onion, dan kombu broth finished with Oscietra caviar; Maine lobster dengan carrot, five spice, saffron dan a legume broth with white wine di restoran ini.

About Pasha

Check Also

Hatten Rayakan 30 Tahun Kesuksesan Sebagai Pionir Pembuat Wine di Bali

Bali, Vakansi – Hatten Wines, kilang anggur pertama dan tertua di Bali, dengan bangga merayakan …

Leave a Reply