Akses internet semakin mudah di era yang serba digital seperti sekarang ini membuat para orangtua harus menghadapi tantangan baru dalam melindungi anak-anaknya dari pengaruh buruk internet.
“Orangtua ada yang masih gagap teknologi, sehingga orangtua tidak tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Pipit Djatma Fundraiser Consultant & Psychicosocial Actvist IBU Foundation saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, pada Selasa (23/11/2021).
Selain itu dengan akses internet yang mudah, ditambah anak sekolah online maka orangtua perlu memberikan pemahaman terkait keamanan di dunia maya. Apalagi ada begitu banyak risiko yang mengancam anak ketika berselancar di internet. Ada konten yang bisa memengaruhi mental anak, termasuk ujaran kebencian dan konten seksual. Banyak kasus ditemukan anak mengalami kecanduan gadget karena games online hingga harus mendapatkan perawatan psikolog.
Lebih jauh dia mengatakan, peran orangtua dalam melindungi anak dari paparan internet pertama adalah dengan menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Anak-anak zaman sekarang menurutnya membutuhkan pembimbing yang masuk ke dunia mereka.
“Orangtua harus bisa menjadi teman diskusi yang baik, karena anak zaman sekarang tidak bisa dilarang tanpa ada alasannya,” ujar Pipit.
Anak-anak yang lahir di era sekarang ini sudah lebih kritis dan kreatif, sehingga orangtua harus mengimbangi dengan memberikan konsekuensi atau pengertian kepada anak yaitu dengan cara berdiskusi. Bahkan saat melarang sesuatu pun orangtua harus menjadi contoh terlebih dulu untuk anak.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Pringgo Aryo, Produser & Komposer Musik, Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning, Henry V Herlambang, CMO Kadobox, Inge Indriani, Founder Bumbukatjangkoe..
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.