Guna memastikan Tanjung Gunung di Provinsi Bangka Belitung (Babel) telah siap untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya Meninjau langsung Kawasan Tanjung Gunung.
Pada kunjungan kekawasan KEK Tanjung Gunung Menpar Arief Yahya mendampingi Menko Perekonomian, Darmin Nasution, meninjau kawasan Tanjung Gunung.
“Sejauh ini, rata-rata investasi yang telah dilakukan mencapai 76% yakni Rp5 triliun. Investor yang sudah masuk yakni Sheraton, Sofitel, dan MGallery. Pembangunan akomodasi itu semua sudah selesai pada Agustus 2019,” kata Arief.
Disampaikannya, kawasan Tanjung Gunung sudah siap dikembangkan sebagai KEK dan bisa mulai dioperasikan. Hal ini bisa dilihat dari kesiapan infrastrukturnya. “Hari ini, tepat 3 tahun kurang 1 hari setelah kita mendapatkan area ini. Berdasarkan aturan resmi, KEK harus sudah dioperasikan,” ujarnya.
Lanjut Arief, dalam pengembangan kawasan Tanjung Gunung, sebaiknya dilakukan perjanjian kerja sama dengan pihak terkait untuk menghindari terjadinya aktivitas yang merugikan kawasan tersebut, misalnya aktivitas penambangan liar. “Beberapa waktu lalu, PT Timah misalnya sudah menyatakan tidak akan melakukan penambangan di sini, namun hal tersebut akan dituangkan dalam bentuk perjanjian tertulis,” paparnya.
Arief mengungkapkan, rata-rata pengeluaran wisman yang datang ke Bangka yakni 2 ribu dolar AS. Biasanya, yang datang adalah wisman yang memasuki usia pensiun. Total pengeluarannya yakni 1 miliar dolar AS pertahun.
Lokasi KEK Tanjung Gunung berada dekat Bandara Dipati Amir atau hanya sekitar tujuh kilometer. Untuk luas lokasi, kawasan KEK Tanjung Gunung direncanakan sekitar 385 hektar, sedangkan untuk KEK Sungailiat sekitar 600 hektar mencakup Pantai Rambak hingga Pantai Rebo.