Sejumlah program khusus untuk mengembangkan industri kuliner Nusantara. Salah satunya dengan meluncurkan program Indonesia Spice Up The World. Program ini sengaja diusung mengingat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor kuliner, khususnya rempah-rempah.
Hal itu diungkapkan Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat melalukan weekly press briefing di Balairung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat,(3/5/2021).
“Indonesia sejak dulu dikenal ke seluruh dunia sebagai negeri penghasil rempah-rempah (spice) dunia. Popularitas inilah yang akan kita gunakan untuk mengenalkan kuliner Indonesia ke seluruh dunia yang dikemas dalam program ‘Indonesia Spice Up The World’,” ujar Sandiaga Uno.
Lanjut Sandiaga, program ini akan dilakukan melalui lintas kementerian/lembaga dengan tugas yang berbeda-beda. Dari Kemenparekraf sendiri telah merancang beberapa konsep unik, seperti membantu para pelaku usaha kuliner Nusantara untuk membuat kemasan produk yang menarik.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam mengatakan, program Indonesia Spice Up The World memiliki dua misi utama, pertama bahaimana kita mendorong pengembangan potensi bumbu atau rempah-rempah di Indonesia hingga dikenal di kancah internasional. Selain itu, program tersebut juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan restoran asli Indonesia di luar negeri.
“Jika misi kita berhasil dan orang-orang sudah mengenal seperti kuliner khas Indonesia, mereka tentu akan tertarik datang ke sini untuk mengeksplorasi lebih jauh,” kata Muhammad Neil El Himam.
Sejauh ini, program Indonesia Spice Up The World telah dilaksanakan dengan rendang sebagai pilot projectnya. Kemenparekraf akan membantu para pelaku usaha kuliner khas Tanah Minang itu untuk membuat kemasan yang menarik.
Neil menambahkan, program sudah berjalan. Pertana kami memaksimalkan beberapa makanan siap saji seperti rendang yang memang sudah punya nama baik di skala nasional maupun internasional. Jadi kita merancang ulang kemasan produk sehingga nantinya akan memiliki nilai tambah.
“Langkah konkrit lainnya, kita dorong industri kecil menengah di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, sebagai ‘The City of Rendang’ agar dapat langsung mengambil tempat di ‘Indonesia Spice Up The World’, imbuhnya.
Tak hanya memperbaiki kualitas produk dan kemasan, Kemenparekraf juga telah menyiapkan tim khusus untuk membantu pengembangan food start up atau UMKM kuliner di Indonesia. Terutama bagi mereka yang berfokus menjual rempah-rempah.
Tema yang diusung program ini masih berkaitan dengan rempah-rempah, dengan fokus utama memfasilitasi para start up melakukan ekspor ke luar negeri.