hitcounter
Wednesday , December 11 2024

Sopan dan Beradab di Dunia Digital

Pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan, data terbaru menyebut sudah mencapai 202,6 juta orang atau 73,6% dari populasi. Terdapat pertumbuhan sebesar 15,5% atau 27 juta orang. Adapun pengguna media sosial aktif telah tumbuh 6,3% atau sekitar 10 juta orang.

“Bisa dibayangkan ya kehidupan kita sudah bertransisi sekali dengan pemakaian hampir 9 jam per hari untuk internet dan 3 jam di media sosial, itu juga yang memungkinkan lebih banyak lagi interaksi kita dengan orang lain,” kata Feby Indirani, Penulis dan Aktivis Literasi saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Selasa (31/8/2021).

Karakteristik interaksi di era digital sendiri meliputi menggunakan gawai atau perangkat teknologi yang memungkinkan anonimitas, pencitraan diri yang berbeda, pemalsuan identitas. Komunikasinya pun lintas batas dan waktu, yang memungkinkan percepatan dan kemajuan eksponensial di berbagai bidang. Selanjutnya kepuasan yang didapat instan, berdampak pada kesehatan jiwa, perubahan gaya hidup. Serta ada rekam jejak terkait isu privasi tapi juga mekanisme kontrol dan perlindungan bagi individu.

Salah satu isu di era digital yang patut menjadi  perhatian adalah survei Microsoft mengenai Digital Civility Index (DCI) 2020. Survei yang diikuti 16.000 responden di 32 negara ini menempatkan Indonesia pada ranking ke-29 dengan label netizen paling tidak sopan se-asia Tenggara karena bahkan Vietnam menempati ranking ke-24, sementara Singapura masuk negara dengan tingkat kesopanan tinggi sejajar dengan UK dan Taiwan.

Menurut Feby tantangan yang dihadapi untuk memiliki DCI yang baik harus diperjuangkan masyarakat Indonesia. Dengan membiasakan hidup dalam aturan baik di internet dan media sosial seperti menghargai perbedaan karena internet ranah yang sangat besar dan beragam. Kemudian berpikir dulu sebelum membalas komentar atau menerima informasi,  dan biasakan untuk memberi jeda kepada diri sendiri sebelum merespons sesuatu.

“Kita juga perlu untuk siap membela diri sendiri dan mensupport orang lain yang mengalami kekerasan seksual berbasis online atau mengalami cyberbullying,” tuturnya.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Cyntia Jasmine, Founder GIFU, Aditya Nova, Ketua Jurusan Hotel & Pariwisata, dan Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Tingkatkan Solusi Keamanan Siber, ITSEC Asia Jalin Kemitraan Strategis Dengan Senhasegura

Jakarta, Vakansi – PT ITSEC Asia Tbk, salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di Asia …

Leave a Reply