Sebagai event pameran internasional makanan, minuman, Horeca, jasa boga, dan bakery Sial Interfood 2018 akan kembali digelar. Event ke-18 didukung beberapa kementerian yang salah satunya Kementerian Pariwisata akan di selenggarakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta pada 21-24 November 2018 mendatang.
âPameran internasional SIAL INTERFOOD 2018 membawa dampak langsung terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia serta menjadi ajang promosi dan informasi yang dapat mendorong kemajuan wisata culinary nasional,â kata Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Rizki mengharapkan, penyelenggaraan pameran internasional makanan seperti dalam pameran SIAL Interfood 2018 ini dapat mendorong kebangkitan industri kuliner Indonesia. âDiharapkan pula bisa mendorong peningkatan kualitas dan standar kuliner kita,â katanya.
Hal itu didasari data kalau Wisata kuliner dan belanja menjadi salah satu produk unggulan pariwisata Indonesia mempunyai porsi terbesar 45% dari fortopolio bisnis pariwisata untuk budaya (culture) sebesar 60%. Fortopolio bisnis pariwisata Indonesia terdiri atas budaya (culture) sebesar 60%, alam (nature) 35%, buatan manusia (manmade) 5%.
Sementara itu, untuk culture terdiri atas wisata kuliner dan belanja (culinery and shopping tourims) 45%, wisata warisan budaya dan sejarah (heritage and pilgrim tourism) 20% dan wisata wisata kota dan desa (city and vilage tourism) 35%.
Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Vita Datau Messakh mengatakan, penyelenggaraan pameran internasional sial interfood 2018 akan membawa dampak positif pada Jakarta yang menjadi salah satu destinasi kuliner favorit di Indonesia.
âJakarta menjadi salah satu destinasi kuliner yang masuk dalam top-20 yang disenangi wisatawan. Jakarta, Bali, dan Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang) telah ditetapkan oleh Kemenpar sebagai destinasi kuliner andalan kita,â kata Vita.
Vita menjelaskan, tiga program yang menjadi perhatian Kemenpar dalam memajukan wisata kuliner yaitu nationâs food, destinations food, dan tersebarnya restoran diaspora Indonesia di manca negara. âPemerintah telah menetapkan Soto sebagai nationâs food ditambah 4 makanan (rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado) sebagai nationâs food versi Kemenpar, sedangkan untuk destinations food ditetapkan Jakarta, Bali, Bandung dan Joglosemar (Jogya, Solo, dan Semarang).
Daud D. Salim selaku CEO Krista Exhibition mengatakan, tercatat lebih dari 1.000 peserta dari mancanegara yang mewakili berbagai kategori produm ikut dalam pameran tersebut.
“Tahun 2017 yang lalu ada sekitar 70 ribu pengunjung, tahun ini kita targetkan sekitar 75 ribu. Selain itu, pameran ini juga sekaligus menjadi kesempatan untuk meningkatkan pelayanan bagi wisatawan melalu kuliner,” papar Daud.
Daud menjelaskan, tidak hanya pameran saja, berbagai program juga akan menambah kemeriahan pameran tersebut antara lain, SIAL Innovations yaitu program acara yang memberikan penghargaan tertinggi kepada peserta atas inovasi terbaik untuk produk makanan dan industri pendukungnya, seperti pengemasan dan container.
Produk Pemenang Sial Innovations akan dipertunjukkan dalam semua jaringan pameran SIAL INTERFOOD, dari Perancis, Kanada, India, Tiongkok hingga Timur Tengah.
La Cuisine Competition, sebagai kolaborasi dari Worldâs Chef dan Associations of CulinaryProffesionals (ACP) sebagai ajang pertemuan para profesional dalam bidang jasa makanan. Para koki bertaraf internasional akan mendemonstrasikan keahliannya, sekaligus juga akan berlangsung kompetisi memasak para koki profesional dari berbagai negara.
Tahun 2017 lalu diikuti 312 peserta dan tahun ini meningkat hingga mencapai 600 peserta dari Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Bali, Batam, Penang, dan Perak (Malaysia). La Cuisine Competition selalu menghadirkan perpaduan juri lokal dan internasional Pada SIAL INTERFOOD 2018 ini Grand Jury diketuai oleh Chef Michael Strautmanis dari Australia, memimpin anggota juri yang terdiri dari : 10 chefs dengan WACS certified judge license, 21 chefs juri lokal dan 11 chefs rookie judge dari Malaysia.
Berbagai pameran pendukung âSeafood Show Asiaâ diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan & Perikanan, Asosiasi Pengusaha Pengelolaan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia & Vietnam Association of Seafood Exporters & Producers (VASEP); âInternational Tea Expoâ; âCake Decorator Displayâ oleh Comexposium.
Selain itu diselenggarakan Baking, Cake Decorating & Cooking, Tea Demo; seminar âSeafood Trade & Indonesia Cold Chain Challengesâ; Workshop â3 Days Barista Regular Courseâ oleh Franky Angkawijaya â Founder & Director Esperto Barista Course; âWine Masterclassâ oleh Hatten Education Center, dan member gathering GAPMMI dan AP5I.