Bicara mengenai pentingnya kecakapan digital, kita tahu sekarang sudah hampir 2 tahun dilanda virus Corona atau pandemi. Kondisi ini menjadi berpengaruh besar pada hidup manusia.
Namun karena pandemi ini kita juga bisa ambil hikmah dari apa yang dialami saat ini. Di pandemi ini kita masuk ke beberapa level. Pertama dipaksa, di awal pandemi dipaksa tidak bisa bertemu orang langsung dan lewat teknologi, itu hal yang tidak diinginkan.
“Setelah dipaksa, kita masuk level terpaksa. Karena memang keadaan seperti ini jadi terpaksa melakukan kegiatan ini, tidak bertemu orang dan lainnya. Walau sudah mulai aktivitas meski masih patuh protocol,” ujar Siti Latifah Ketua IPPNU Jawa Barat, Founder Podcast Ruang Kolaborasi ketika berbicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/10/2021) pagi.
Siti meneruskan, level selanjutnya adalah terbiasa. Dalam level ini kita sudah bisa menerima keadaan. Setelah itu ke level membudaya, karena pandemi ini memberikan sebuah kebudayaan baru. Contohnya memakai masker, dan lainnya.
“Teknologi juga semakin canggih dan kita berada pada keadaan dimana konektivitas tidak terhalang. Ini membawa kita pada kenyataan konektivitas adalah kebutuhan yang sangat penting, ini membuat terhubung dengan orang lain. Kita juga harus mengunakan perangkat dan aplikasi sehari-hari. Dan melalui keduanya kita mendapatkan informasi,” jelasnya.
Karenanya ia menegaskan betapa pentingnya kemampuan digital di era baru ini. Apa saja kemampuan yang harus dimiliki, ini beberapa di antaranya:
- Keterampilan dasar digital
- Komunikasi
- Menangani informasi dan konten
- Bertransaksi
- Penyelesaian masalah
- Aman dan nyaman secara online
Selain harus mampu menguasai beberapa hal di ruang digital, tips-tips juga penting untuk menambah kemampuan. Ia pun memberikan tips untuk meningkatkan kreativitas saat pandemi:
- Asah kreativitas
Kreativitas memang harus diasah, karena era digital ini terus bergerak maju. Setiap saatnya ada hal baru yang bisa kita temukan di ruang digital.
- Ubah lingkungan sekitar
Bagaimana kita mencari orang-orang yang bisa mengasah kemampuan kita. Jika kita suka hal tertentu, kita harus mendekati atau ikut bergabung dengan orang-orang dengan minat yang sama.
- Coba untuk mengambil risiko
Biasanya jadi penyakit, kita ingin melakukan sesuatu tapi kita sudah takut meski hal itu belum terjadi. Misalkan ingin memasarkan produk online jangan lalu takut merasa rugi. Tapi bagaimana kita mengambil risiko siapa tahu akan baik.
- Perhatikan dan catat ide baru
Kadang ide muncul di mana saja, jangan sampai dibiarkan hilang begitu saja. Catat agar ide yang kita ciptakan bisa direalisasikan. Karena kita sering lupa dan khilaf.
- Coba untuk menantang diri sendiri
Menantang diri sendiri sejauh apa kita bisa menggali kemampuan kita. Atau bagaimana jika kita ingin berdagang online bisa menantang diri sendiri.
“Maka ubahlah kesempatan menjadi peluang. Juga bagaimana kita meningkatkan skill kecakapan digital kita, harus ada langkah-langkah yang kita lakukan. Misalkan mengikuti kelas online agar kita meningkatkan ilmu kita,” tutup Siti.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/10/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara, Ranita Claudiya Akerina (Training & Development Officer), Diana Nafiah (COO Halo Bayi), Diondy Kusuma (Owner Tiara Bakery), dan Winda Ribka (Entrepreneur) sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.