hitcounter
Wednesday , December 11 2024

Saring sebelum Sharing, Masyarakat Bisa Cegah Penyebaran Berita Hoaks

Di era serba internet seperti sekarang ini, informasi begitu mudah didapat. Keterbukaan informasi dimanfaatkan oleh segelintir oknum untuk menyebarkan hoaks.
Hoaks atau berita bohong merupakan informasi yang sesungguhnya tidak benar namun dibuat seolah-olah benar, tujuannya untuk membuat masyarakat tidak aman, nyaman, resah dan kebingungan. Karena itu bisa muncul keputusan yang lemah, tidak meyakinkan dan bahkan salah.

ā€œHoaks ternyata memiliki banyak jenisnya seperti satire atau parodi awalnya dibuat tidak untuk merugikan namun ternyata berpotensi mengelabui.Selain itu ada konten yang menyesatkan atau misleading content memanfaatkan informasi asli namun sebenarnya tidak ada hubungan dengan informasi aslinya,ā€ Riri Damayanti, seorang Content Creator dan Yoga Enthusiast saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, pada Senin (18/10/2021).

Terdapat juga jenis hoaks berupa konten tiruan yaitu mengambil sumber asli namun diubah lagi sesuai keinginan penyebar hoaks. Serta ada konten palsu yang merupakan konten baru yang sepenuhnya salah sengaja untuk menipu, serta koneksi yang salah antara judul dan isi berita tidak nyambung.

Lebih jauh dia pun memberikan beberapa tips supaya masyarakat bisa ikut berkontribusi mencegah penyebaran hoaks. Seperti berhati-hati dengan judul berita yang provokatif terkesan bombastis, akan lebih baik cek terlebih dulu daripada klarifikasi di kemudian hari. Kemudian untuk memudahkan pengenalan hoaks, cermati alamat situs misalnya untuk situs pemerintah, sekolah, dan instansi tertentu. Tak lupa cek fakta dengan sumber pembanding lainnya, cek keaslian video dan foto, serta ikut grup diskusi anti hoaks.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Susi Gantini, Ketua Tim Pengembang PKK Kabupaten Sumedang, Cyntia Jasmine, Founder GIFU, Shandy Susanto, Dosen Podomoro University, serta Idayanti Sudiro, Certified Life and Wellness Coach.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Maria Ivana, seorang Graphic Designer, Nikita Dompas, seorang Producer & Music Director, Intan Maharani COO PositiVibe, dan Vivian Wijaya, Enterpreneur & Beauty Enthusiast.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Tingkatkan Solusi Keamanan Siber, ITSEC Asia Jalin Kemitraan Strategis Dengan Senhasegura

Jakarta, Vakansi ā€“ PT ITSEC Asia Tbk, salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di Asia …

Leave a Reply