hitcounter
Wednesday , January 22 2025

Sandiaga Gelar Rakor Perluasan Travel Corridor Arrangement untuk Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menggelar rapat koordinasi (rakor) tingkat menteri terkait perluasan _travel corridor arrangement_ untuk sektor pariwisata yang memungkinkan kunjungan kembali wisatawan mancanegara (wisman). Kehadiran kembali wisatawan diharapkan sejalan dengan pemulihan ekonomi terutama bagi daerah yang bergantung pada sektor Parekraf seperti Provinsi Bali.

Presiden Joko Widodo meminta sejumlah upaya untuk memulihkan sektor pariwisata khususnya di Bali terus diimplementasikan agar sektor pariwisata bisa menerima kembali wisatawan.

“Ini adalah bentuk komitmen kami dari Kemenparekraf untuk menindaklanjuti _guidance_ yang disampaikan oleh Presiden kemarin, yaitu bagaimana Bali bisa menyiapkan pembukaan bagi wisatawan mancanegara pada pertengahan Juni atau Juli tahun ini dengan berbagai persyaratan,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno usai melakukan rakor, Rabu (17/3/2021) di Poltekpar Bali, Nusa Dua.

Menparekraf mengatakan, persyaratan tersebut adalah angka COVID-19 yang terkendali dan terus ditekan, peningkatan kepatuhan protokol kesehatan, peningkatan dan penguatan dari _testing_, _tracing and treatment_ serta vaksinasi di Bali yang ditargetkan mencapai angka 2 juta atau lebih di bulan Juli.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bali telah menentukan _pilot project_ di tiga kawasan yang ditetapkan sebagai zona hijau, yakni Ubud di Kabupaten Gianyar, Sanur di Kota Denpasar, dan ITDC Nusa Dua di Kabupaten Badung. Penetapan zona tersebut dimaksudkan untuk membentuk zona berpola hidup sehat dan menerapkan standar protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 secara ketat dengan kebijakan vaksinasi menyeluruh terhadap orang yang tinggal dan beraktivitas di wilayah tersebut. Hal itu sekaligus merupakan prakondisi dari tahapan-tahapan yang nantinya akan ditempuh untuk kembali membuka sektor pariwisata apabila situasi pandemi telah terkendali.

“Kami membahas dengan Bu Menlu dan perwakilan kementerian/lembaga, semua sudah memberikan masukan dan kita sudah mencapai kesepakatan bahwa kita memulai proses finalisasi persiapan kita dalam konsep _travel corridor arrangement_. Ini akan kita monitor dan evaluasi setiap dua minggu dan akan kami lakukan langkah koordinasi untuk dilaporkan kepada Presiden untuk segera dirataskan (rapat terbatas) dan diambil keputusannya,” kata Sandiaga

Evaluasi tersebut mulai dari angka vaksinasi yang terus ditingkatkan, monitoring kepatuhan protokol kesehatan, serta kesiapan dari kementerian/lembaga dalam mendukung rencana ini. Seperti persiapan e-Visa dari pihak imigrasi, kesiapan bandara yang disiapkan Kementerian BUMN, juga peningkatan laboratorium PCR dan lain sebagainya.

Dari hasil evaluasi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan tahapan uji coba di tiga kawasan zona hijau di Bali.

“Uji coba kita akan lakukan secepatnya. Tentunya sesuai arahan Presiden di bulan Juni-Juli, kita punya waktu sekitar tiga bulan untuk persiapan, tentu harus ada simulasi dan mungkin ada _trial_ atau _pilot project_. Mungkin akan ada _charter flight_ dan kita pantau betul (pelaksanaanya di lapangan),” kata Sandiaga.

“Semakin banyak uji coba yang kita lakukan, semakin siap kita. Dan setelah kita lakukan monitoring dan evaluasi, kalau _proof of concept_-nya itu bisa kita dapatkan, kita bisa perluas nanti baik wilayah originasi daripada wisatawan maupun destinasi wisatanya juga. Jadi nanti mungkin bisa diperluas (tidak hanya di 3 kawasan zona hijau) juga ke destinasi lainnya seperti Kuta atau Seminyak atau Canggu atau Nusa Penida. Ini nanti akan kita evaluasi secara ketat,” kata Sandiaga.

Terkait target negara dalam penerapan _travel corridor arrangement_, Menparekraf mengatakan penentuannya akan dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri. Diantaranya negara yang tingkat vakinasinya tinggi, negara dengan penerapan protokol kesehatan ketat yang diikuti _testing_, _tracing and treatment_ yang tinggi, juga negara dengan asas resiprokal dan faktor-faktor lainnya.

“Tadi yang sudah disebut ada beberapa negara seperti Belanda, Tiongkok, Uni Emirat Arab atau negara Timur Tengah lainnya dan Singapura. Tapi finalisasinya tergantung dari _travel corridor arrangement_ dari masing-masing negara,” kata Sandiaga.

About Pasha

Check Also

Menekraf Dorong Digitalisasi Ekraf Promosikan Budaya Lokal

Jakarta, Vakansi – Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mendorong digitalisasi ekonomi kreatif (ekraf). …

Leave a Reply