Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong pengembangan potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Desa Wisata Denai Lama, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara lewat ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.
Dalam kunjungannya ke Desa Denai Lama, Rabu (9/6/2021) Sandiaga mengatakan desa ini memiliki potensi dari segi keindahan alam dan kekayaan tradisi. “Yang paling menarik dari desa wisata Denai Lama ini adalah fokus di wisata edukasi, tadi kita melihat ada kafe baca dan kearifan-kearifan lokal lainnya,” kata Sandiaga.
Sandiaga menyebutkan Desa Denai Lama terkenal dengan literasi adat budayanya, seperti budaya Jawa, Melayu, dan Batak yang juga menghasilkan kerajinan yang beragam. Seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, batik jumputan, kopi, dan kerajinan dari batok kelapa.
Selain itu, di desa ini juga terdapat lokasi agrowisata Paloh Naga. Di mana wisatawan dapat menikmati keindahan lahan persawahan dan pertanian.
Sehingga, ia mendorong agar desa wisata Denai Lama berpartisipasi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di desa tersebut serta menggerakkan perekonomian masyarakat. Hal ini terbukti dengan raihan pendapatan sekitar Rp120 juta-Rp140 juta perminggu dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Desa wisata seperti Denai Lama ini harus meningkatkan keterampilan masyarakat untuk menghadapi pariwisata era baru, pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” katanya.
Selain itu, Sandiaga juga mendorong agar pengelola desa wisata Denai Lama meningkatkan penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) yang ketat dan disiplin. “Saya mengingatkan untuk keluar dari pandemi kita harus patuh dengan protokol kesehatan dan itu menjadi salah satu kriteria penilaian kami dalam ajang ini,” ujar Sandiaga.
Desa Wisata Denai Lama, Kabupaten Deli Serdang dipilih dalam kegiatan sosialisasiĀ ini karena Desa Denai Lama terkenal dengan LiterasiĀ adat budayanya, seperti budaya Jawa, Melayu dan Batak yang juga menghasilkan kerajinan yang beragam, seperti kain tenun khas Desa Denai Lama, Kain Batik Jumputan, dan Kerajinan dari batok kelapa.
Desa Wisata Denai Lama juga berkembang dalam pemanfaatan potensi desa, seperti dibangunnya Sanggar lingkaran yang memiliki kafe baca, yaitu kafe yang juga berfungsi sebagai taman bacaan yang salah satu manfaatnya untuk pengembangan karakter Sumber Daya Masyarakatnya, dikelola oleh remaja desa Denai Lama. Selain itu, Denai lama berhasil berkembang dibidang Agrowisata salah satunya Agrowisata Paloh Naga sebagai pusat produksi jajanan dan oleh-oleh khas dari Desa Denai Lama, yang mempunyai ciri khas dalam setiap transaksi jual belinya masih menggunakan cara barter