Pandemi Covid-19 telah mengubah tiga hal kebiasaan masyarakat yaitu cara bekerja atau belajar, cara berinteraksi, dan cara bertransaksi. Hal tersebut membuat industri yang mengarah pada ketiga hal tersebut berkembang. Setiap orang akhirnya dipaksa untuk beradaptasi dan siapa yang tidak mau berubah akan tertinggal, sebab pandemi menjadikan semuanya berubah ke arah percepatan.
Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society mengatakan, di bidang pekerjaan pandemi jelas memberi dampak hampir di seluruh aspek industri, sebanyak 2,7 Miliar pekerja di seluruh dunia terdampak. Sektor tertinggi yang terdampak adalah dari industri perhotelan, pariwisata, hingga perumahan, namun tetap masih ada yang bisa dikerjakan.
“Pandemi telah membuat perusahaan mengubah 83% skala pekerjaannya dikerjakan di rumah, dan 84% mengubah akselerasinya ke digital, serta 50% akselerasi ke automatisasi,” ujar Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Senin (8/11/2021).
Dia mengatakan akan lebih banyak remote working dan beberapa keterampilan digital yang diperlukan hingga tahun 2025. Di antaranya yang berhubungan dengan kreativitas, analitis berfikir dan inovasi, mengatasi problem-problem yang ada, cara kita berpikir secara kritis, kreatifitas dan originalitas, kepemimpinan serta sosial influence, penggunaan teknologi, program teknologi dan desain.
Secara detail ada 5 skills praktis pekerjaan yang dibutuhkan di era digitalisasi. Antara lain copywriting, desain grafis, desain komunikasi visual, video editor, fotografer dan sejenisnya.
Kemudian yang berkaitan dengan online advertising, skillset dari sertifikasi SEO untuk menangani sosial media seperti Facebook, Instagram, Google, TikTok.
“Tim Kreatif dalam untuk membangun persepsi brand dan marketing dari perusahaan juga diperlukan,” kata Klemes.
Berkaitan dengan digital skills yang berkaitan dengan pengoperasian teknologi antara lain sangat dibutuhkan pekerjaan programer atau developer baik untuk web maupun program aplikasi. Termasuk di dalamnya project engineer, system engineer, data analysis dan sebagainya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Aribowo Saamito, dari Masyarakat Anti Fitnah, Pipit Djatma, Fundraiser Consultant & Psychososial Actvist IBU Foundation, Andry Hamida, Head of Visual Brand Hello Monday Morning, Made Nandhika, Abang None Jakarta Selatan 2019.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.