RedDoorz, mengumumkan ekspansinya di Surabaya untuk menambah 20 properti baru yang akan beroperasi secara penuh pada akhir tahun 2018. Saat ini, RedDoorz memiliki 50 properti di Kota Pahlawan, dengan lima di antaranya dikelola penuh oleh RedDoorz.
Ekspansi di Surabaya merupakan bagian dari rencana ekspansi besar RedDoorz di Indonesia dengan investasi senilai lebih dari US$10 juta selama dua belas bulan ke depan. Saat ini RedDoorz beroperasi di 16 kota dengan sekitar 500 properti di Indonesia. RedDoorz berada di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Palembang, Makassar, Medan, Manado, Batam, Lombok, Bali, Malang, dan Aceh.
Rishabh Singhi, Chief Operating Officer, RedDoorz, mengungkapkan, Indonesia merupakan titik awal yang baik bagi RedDoorz, dimana sangat antusias untuk melihat perkembangan pesat RedDoorz di Indonesia. “Sekarang, RedDoorz menyediakan lebih dari 3.000 kamar – yang semuanya dapat diakses melalui platform online kami. Kami semakin yakin melihat reaksi positif dari tamu, dengan lebih dari 65% dari total pelanggan menginap kembali di RedDoorz sejak menginap pertama kali di RedDoorz,” ujarnya
Rishabh menambahkan, Surabaya dikenal sebagai kota digital Indonesia. sehingga pihaknya percaya visi pemerintah daerah dalam menciptakan motor baru yang bisa menggerakkan ekonomi digital dan membuat program untuk mendukung UKM menggunakan teknologi, sejalan dengan visi jangka panjang RedDoorz. Tujuan RedDoorz adalah bermitra dengan hotel kelas menengah dan pemilik penginapan, serta menyediakan platform teknologi ideal yang dapat meningkatkan bisnis dan keberlanjutan tingkat okupansi yang baik bagi mitra.
“Kami percaya lewat RedDoorz Training Programme, yang berfokus pada pelatihan dan peningkatan keahlian misalnya terkait penggunaan teknologi, kebersihan dan perawatan properti, layanan pelanggan dan kemampuan komunikasi, yang kami tanamkan kepada para staf di properti telah memainkan peranan penting dalam mempersiapkan mitra kami untuk ikut serta dalam ekonomi digital,” terangnya.
Justin Giovanni, pemilik properti yang menjadi mitra RedDoorz, mengatakan, pihaknya sangat senang bekerja sama dengan RedDoorz. Kemitraan ini memampukan untuk membidik tamu melalui platform online. Saat ini, platform digital sangat penting di Indonesia terkait dengan maraknya penggunaan ponsel pintar.
“Kami yakin melalui pelatihan yang tepat dan peningkatan keahlian dari RedDoorz, staf kami mampu menghadapi perkembangan zaman saat ini dan memiliki kapabilitas untuk memberikan performa kerja terbaik. Tamu juga sangat senang dapat menemukan properti kami secara online, dan hal ini mampu memberikan okupansi yang lebih tinggi bagi kami,” ujarnya.
RedDoorz berkantor pusat di Singapura dan beroperasi di Indonesia dan Filipina. RedDoorz mendapatkan pendanaan dari International Finance Corporation (Lembaga investasi yang merupakan bagian dari Grup Bank Dunia), Asia Investment Fund dari Sushquehanna International Group, FengHe Group dan Jungle Ventures. Baru-baru ini, RedDoorz telah mendapatkan pinjaman ventura dari InnoVen Capital, firma pinjaman ventura milik Temasek Holdings dan United Overseas Bank.