Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan masyarakat, dengan adanya pembatasan kini segala aktivitas lebih banyak dikerjakan online baik bekerja, belajar, dan berbelanja. Masifnya penggunaan internet akhirnya memberi ancaman tersendiri pada penggunanya akan keamanan data pribadi.
Adri Liberty, Legal BCA Insurance mengungkapakan, data pribadi adalah setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi dan/atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasikan dengan informasi lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik maupun non elektronik.Ā Jenis-jenis identitas pribadi antara lain berupa nama lengkap, tanggal lahir, nomor telepon, email pribadi, alamat tinggal, nama ibu kandung hingga dokumen pribadi seperti KTP, Kartu Keluarga, dan SIM.
āDi internet kita sering melakukan aktivitas menggunakan data pribadi. Nomor telepon, email sering kita gunakan bahkan sebelum pandemi. Setelah pandemi semakin banyak aplikasi atau mungkin jenis media sosial yang kita unduh demi kelancaran aktivitas sehari-hari, ada akun marketplaceĀ dan aplikasi untuk mendukung cashless yang semua memasukan data pribadi,ā katanya saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, pada Rabu (29/9/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan kerahasiaan data pribadi tersebut memang perlu dijaga dengan cara melakukan proteksi terhadap setiap akun yang dimiliki. Di beberapa aplikasi diperkenalkan verifikasi 2 langkah atau two factor authentification.
Setiap orang juga bisa rutin melakukan penggantian password, minimal 3 bulan sekali untuk setiap akun. Selain itu waspadai kejahatan berbentuk phishing yang memancing korbannya memasukan data ke situs yang tidak resmi atau malware berupa tautan link yang dikirimkan melalui email maupun SMS dan sebaiknya jangan di klik.
āMenjaga identitas pribadi menjadi penting karena bisa disalahgunakan oleh pihak atau orang tidak bertanggung jawab. Seperti bahaya penggunaan identitas untuk akses pinjaman online ataupun kepentingan politik untuk Lembaga Survei Politik,ā tuturnya lagi.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Syarief Hidayatulloh, Digital Strategist Hello Monday Morning dan Sandy Susanto, Dosen Podomoro University.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.