Gangguan keamanan pribadi di Indonesia termasuk tinggi. Dari sumber pkpberdikari di tahun 2019 terdapat 1.504 kasus penipuan e-commerce dan perbankan digital. Sebanyak 1.404 kasus adalah kasus penipuan online dan 103 kasus peretasan email. Belum lagi 8.389 pengaduan iklan via email tanpa persetujuan dan 5.000 aduan lebih penyalahgunaan data pribadi ke LBH.
“Laporan masyarakat sepanjang setahun di akhir Setember 2020 melalui portal Patrolisiber saja mencapai 8.542 total aduan, dengan kerugian total Rp77,65 milyar,” kata Martha Mariskha Digital Banking Legal Counsel DBS Indonesia saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, pada Rabu (3/11/2021).
Menurut Martha ditambah dengan meningkatnya aktivitas online selama masa pandemi, tentunya jumlah kasus juga bisa meningkat. Dia mengatakan, ada beberapa cara melindungi data pribadi yaitu selalu berhati-hati saat memberikan data pribadi, dengan memastikan pihak yang menerima data bisa dipercaya. Kemudian, hindari klik situs dan link yang mencurigakan, serta tidak mengupload data sensitif di media sosial.
Para pengguna berbagai platform digital juga bisa mengatur fitur-fitur keamanan seperti penggunaan password yang aman dan sulit ditebak dan jangan menggunakan satu password untuk semua akun. Serta menggunakan Autentifikasi Dua Faktor, yang disediakan pengembanb.
Biasakan mengundu aplikasi di situs resmi yang terpercaya. Rutin melakukan update sistem atau aplikasi. Jangan bagikan kode OTP, serta log out setelah mengakses situs atau aplikasi terutama jika menggunakan internet publik. Apabila terjadi kebocoran data tau akun di internet segera lapor ke pihak terkait atau ke patrolisiber.id.
Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Adhitiya Istiarahma, Guru BK SMP Negeri 8 Depok, Iip Saripah, Kepala Sekolah SMP Negeri 24 Depok, Sugiarti, Instruktur VCT Jabar, dan Randi Rinaldi, seorang enterpreneur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.