Perawatan kulit wajah masih didominasi bagi kaum hawa. Padahal, kaum Adam juga rentan mengalami berbagai masalah kulit, mulai dari jerawat hingga penuaan dini.
Hal itu diungkapkan Sunny Suntokh, product specialist QNET pada saat peluncuran produk Defy di Hotel Sahid Sudirman, beberapa saat lalu.
Sunny mengatakan, bahwa ada perbedaan antara kulit lelaki dengan perempuan. Karena kulit laki-laki lebih tebal sehingga tanda-tanda penuaan dini baru muncul ketika mereka memasuki usia 35 tahun. Namun, kondisi ini bisa muncul lebih awal jika lelaki memiliki aktivitas yang padat dan berada di luar ruangan.
“Kulit lelaki 25 persen lebih tebal dibandingkan perempuan. Kulit lelaki juga lebih kasar dan berminyak, oleh karena itu lelaki butuh sabun pembersih wajah khusus untuk mengatasi masalah pada wajah,” ujar Sunny.
Trevor Kuna, CEO QNET menambahkan, Defy menawarkan dua produk perawatan muka ini lahir karena membantu masalah kulit wajah yang dirasakan banyak pria. Mulai dari jerawat, kulit berminyak, debu polusi sampai mencegah kerutan datang.
“DEFY adalah produk ternama QNET yang dikhususkan untuk perawatan kulit wajah pria. Kebanyakan pria sama sekali tidak tahu bagaimana cara merawat kulit mereka. Pria kurang menyadari bahwa kegiatan mencukur, mandi, membersihkan bisa mengeringkan kulit mereka, membuat kulit lebih tipis dan kurang elastis. Jika semakin bertambah tua, dan kulit Anda mulai kehilangan kolagen dan elastisitasnya, dan kemudian keriput muncul,” katanya.
Agar kaum adam lebih sadar akan pentingnya kesehatan kulit muka, DEFY juga bakal merilis kampanye “Absolute Living”. Kampanye ini merupakan inisiatif untuk mempromosikan kehidupan sehat, khususnya kesehatan kulit. “Sehingga, seseorang bisa terus terlihat fresh dan awet muda meski diumur tuanya,” terangnya.
Harga yang dijual cukup tinggi yakni 67 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp1 juta. Kendati terbilang mahal, namun pihak Qnet menargetkan pertumbuhan 25 persen selama tiga tahun ke depan.
Trevor mengungkapkan percaya diri produknya akan diterima di masyarakat yang mengambil segmen milenial usia 25 sampai 35 tahun, kendati harga yang ditawarkan cukup tinggi. Menurutnya, masyarakat sudah memahami bahwa perawatan wajah merupakan sebuah investasi jangka panjang.
“Pilihan harga murah untuk menghemat uang tapi kualitas tidak baik. Tidak sadar ada bahan yang membuat kulit menjadi rusak dan untuk mengembalikan kulit menjadi normal kembali membutuhkan waktu dan biaya yang besar,” ujarnya.