Pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat, dari yang semula aktifitas keluar rumah kini semua harus dilakukan di rumah. Bukan berdampak pada individu saja, tapu juga para pelaku bisnis UMKM dan perusahaan besar. Sebab pola konsumsi masyarakat pun berubah sejak pandemi dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Akan tetapi dengan digital skills yang memanfaatkan sosial media internet semua itu bisa teratasi. Sekarang para pelaku usaha UMKM pun tetap dapat menjalankan bisnisnya dengan beriklan dan memasarkan produknya lewat media sosial untuk mendapatkan konsumen baru dan memutar laju perekonomian.
“Itulah hebatnya media sosial, jadi kita bisa melihat peluang dan memanfaatkannya,” kata Cyntia Jasmine, Founder GIFU saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, pada Kamis (8/7/2021).
Pemanfaatan digital skills di tengah kondisi pandemi sangatlah penting. Hal itu pun sudah dirasakan oleh Cyntia dengan memasarkan produk yang dibuatnya berupa souvenir dan undangan pernikahan. Sebelum pandemi, Cyntia biasanya mengandalkan pesanan lewat pameran pernikahan, pada tahun 2019 dia setidaknya mengikuti 7 acara pameran pernikahan. Sejak pandemi Gifu hanya bisa mengikuti 2 pameran pernikahan pada 2020 silam.
“Strategi penjualan dari offline ke online dan cukup mengejutkan penjualan kita tidak lebih sedkit dari sebelum pandemi, artinya jualan di online ternyata bisa bersaing. Jualan di online juga lebih nyaman karena kita lebih hemat tenaga, kalau pameran kan kita capek harus bertemu orang langsung dan buat toko,” kata Cyntia.
Lokasi toko miliknya saat ini walaupun tidak strategis namun selalu ramai, sebab traffic penjualan datang dari media sosial. Dapat dikatakan media sosial memang tempat yang strategis untuk berjualan. Selain itu media sosial pun bisa digunakan untuk bidang lainnya tak hanya jualan saja. Pekerjaan seperti penerjemah, fotografer, influencer, hingga penulis Ebook, ilustrator, maupun jasa website pun dapat memanfaatkan sosial media sebagai tempat memasarkan jasa.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Desi Purnama, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMAN 70 Jakarta, Diena Haryana, Founder SEJIWA, dan Fiona Damanik Konseler dari Universitas Multimedia Nusantara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital, untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.