Industri kreatif merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu ditunjang kebijakan pemerintah dalam mengembangkan 14 subsektor industri kreatif pada medio 2008. Pada tahun 2013, Kementerian Pariwisata mencatat industri kreatif menyumbang Rp486,1 triliun pada PDB dengan nilai ekspor mencapai Rp81,4 triliun. Melihat potensi besar itu, Populer Culture Convention (Popcon) hadir kembali di tahun 2016 ini. Penyelenggaraan Popcon Asia yang kelima ini mengusung tema “Pop Revolution”. Popcon Asia 2016 akan digelar pada 12-14 Agustus di Jakarta Convention Center, Senayan.
Sunny Gho, Co-founder Popcon Asia sekaligus CEO Majalah Kosmik, mengatakan, tema revolusi merupakan perpaduan kolaborasi antara segala bidang di industri kreatif. “Popcon Asia tidak hanya menghadirkan industri kreatif komik dan animasi, tapi juga berkolaborasi dengan banyak hal, seperti film, games, dan tahun ini juga menghadirkan street art,” ujar Sunny.
Kolaborasi antara kreator lokal dan mancanegara diwujudkan dengan menggandeng berbagai pusat kebudayaan asing di Jakarta, di antaranya adalah Korean Cultural Center Indonesia yang membawa Street Art Collaboration Project yang merupakan hasil kolaborasi Artime Joe dan Dhado Wacky, juga mengundang artis multitalenta dari Korea, yaitu Park Taejoon.
“Tingginya potensi industri kreatif Indonesia membuat kita memerlukan suatu wadah untuk berjejaring, berbagi, berkolaborasi, dan meningkatkan kemampuan bagi para kreator. Pada penyelenggaraan Popcon Asia 2016, pengetahuan tentang hak atas kekayaan intelektual menjadi poin utama yang kami usung. Kami berharap, para content creator bisa kian menyadari hak-hak mereka atas kekayaan intelektual,” ujar Grace Kusnadi, CEO Revata dan penggagas Popcon Asia.
Pada pelaksana Popcon Asia 2016, akan ada 210 stan yang mengisi JCC dengan target pengunjung sebanyak 40.000 orang. “Tahun lalu kami menyediakan 167 stan dan berhasil mendatangkan 37.000 pengunjung dari target 35.000 pengunjung,” ujar Grace.
Grace mengungkapkan, berbagai acara menarik yang akan disajikan di Popcon Asia 2016 nanti antara lain portofolio review yang akan mempertemukan antara seniman dengan perusahaan industri kreatif. Ada juga master class digital illustration bersama komikus Ross Tran, Stanley ‘Artgerm’ Lau, dan Lius Lasahido.
“Ada juga master class sinematografi dengan Russel Carpenter. Dia peraih Oscar untuk Titanic, dan akan memberikan kursus singkat pada tanggal 13 Agustus nanti,” kata Grace.
Di kategori Challenge, Popcon Asia 2016 juga menampilkan kontes bagi cosplayer, kompetisi “Poppo Comic Strip Challenge”, dan “Poppaganda Art Challenge” yang menantang komikus atau pelaku industri kreatif lainnya untuk membuat fan-art serta poster propaganda untuk menyebarkan perdamaian di planet Astropop.
“Kami juga menyediakan workshop soal animasi, pembuatan komik Jepang dari sketsa ke pewarnaan, serta membuat halaman komik. Tidak ketinggalan, akan ada pula Kosasih Award yang memberikan penghargaan bagi komikus-komikus Tanah Air,” tambah Grace.
Selain itu, Popcon juga bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)membuka kesempatan untuk pendaftaran HKI, sosialisasi HKI, dan konsultasi HKI bagi para konten kreator. Bekraf juga mendukung Indische Partif (pergerakan game developer) untuk menghadirkan delapan pembuat game yang sudah dikurasi untuk bisa hadir di Popcon Asia 2016. Kreavi sebagai jejaring kreatif terbesar di Indonesia juga sudah memilih 100 kreator terbaik untuk ditampilkan di festival.
One comment
Pingback: Lomba Perkusi Aceh International Rapa’i Festival - Vakansi.Co