Podcaster, salah satu konten kreator yang dapat dipilih mereka yang kreatif untuk menghasilkan karya audio. Podcaster cocok bagi mereka yang senang mengobrol atau bercuap-cuap, pandai merangkai kata dan public speaking.
Menurut Dera Firmansyah, Pemilik Podcast Teman Tidur, podcast merupakan konten yang mudah untuk dibuat dan didistribusikan. Jika di Amerika Serikat, Podcast sudah sangat dikenal tidak halnya dengan di Indonesia. Masih jarang pembuat konten di podcast sehingga peluang besar untuk mendapatkan audiens.
“Podcast juga mudah untuk dinikmati di berbagai tempat dan situasi. Itu juga yang menjadi alasan saya membuat konten menemani mereka yang sedang bekerja atau di transportasi umum yang agak menyulitkan seseorang untuk melihat konten secara visual,” ungkapnya saat Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (7/7/2021).
Saat ingin membuat podcast, nama podcast tujuan dan target audiens harus ditentukan lebih dahulu. Menurutnya tidak perlu berurutan mana yang harus dipikirkan terlebih dahulu namun ketiga poin tersebut wajib ada saat awal memulai podcast.
Dera bercerita dulu ia menentukan tujuan podcast ya, dia ingin membuat konten untuk menemani mereka di malam hari saat beristirahat sesudah seharian bekerja. Akhirnya konten dibuat untuk menemani pendengar sebelum tidur, kan menjadi teman sebelum tidur. Kemudian dia menyasar target usia pendengar yang dilihat dari pengguna media sosial terbanyak yakni rentang usia 18-22 tahun.
“Baru setelah itu nama, podcast ini akan hadir sebelum tidur menjadi teman. Jadi namanya ‘Teman Tidur’,” sambungnya.
Setelah itu mulai dengan alat untuk memproduksi podcast. Dera perlu meriset dan banyak mempelajari mengenai alat ini karena belum pernah berada di dunia broadcasting sebelumnya. Namun Dera memberi semangat bagi siapapun yang ingin memulai, tidak masalah hanya melalui smartphone sebab episode awal ‘Teman Tidur’, Dera menggunakan smartphone miliknya.
Satu hal lain yang harus diperhatikan setelah membuat konten di podcast ialah harus rajin mempromosikan. “Jangan malu dan takut untuk meminta temen-teman Anda mendengarkan agar dapat diberikan saran kritik juga dan podcast Anda akan terlihat meskipun belum ada algoritma di Spotify,” pesannya.
Promosikan secara maksimal karena konten aja menemukan kesulitan ketika ia diam di situ saja tidak ada yang mendengarkan.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (7/7/2021) juga menghadirkan pembicara Ahmad Rofahan (RTIK Kabupaten Cirebon), Dedy Helsyanto (Mafindo), Erick Gafar (ICT Watch) dan Rio Silaen sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.