Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 12 Juli 2021 di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Membangun Usaha Online”. Kegiatan ini diikuti oleh 1115 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Founder Ruang Kolaborasi Perempuan, Muthmainnah Bahri; Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nika Pranata; Guru Besar Rekayasa Perangkat Lunak Fasilkom Universitas Indonesia, Prof Eko K Budiardjo; dan Penulis dan Penggiat Literasi, Aan Mansyur. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Fitriyani selaku Penyiar Radio. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Aan Mansyur yang membawakan tema “Dunia Bisnis Online”. Menurut dia, membangun usaha secara daring banyak memiliki kelebihan ketimbang bisnis luar jaringan, antara lain mudah dijalankan, jangkauan pasar yang lebih luas, modal tidak besar, serta waktu yang fleksibel. Selain itu, biaya karyawan dan sewa toko sangat minimal, serta produk dan tawaran sistem yang bervariasi. “Bisnis daring penuh dengan kejutan dan banyak hal yang tak terduga, sehingga kalau menjalani bisnis daring, Anda harus siap menghadapi perubahan atau tren yang sangat cepat,” ujarnya.
Berikutnya, Nika Pranata menyampaikan materi berjudul “Peran Literasi Digital dalam Marketplace dan Membangun Usaha Online”. Ia mengatakan, literasi diperlukan untuk mengoptimalkan manfaat teknologi ketika membangun usaha sekaligus terhindar akan penyalahgunaannya. Dua langkah memulai usaha daring, yaitu membuat akun di salah satu marketplace atau lokapasar dan kemudian buka atau kelola toko digitalnya. “Kemudian, dalam menjual produk pastikan menampilkan foto yang menarik, captionnya, deskripsi, dan harga yang kompetitif,” tuturnya.
Sebagai pemateri ketiga, Muthmainnah Bahri membawakan tema tentang “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Ia menyampaikan, banyaknya kemudahan berbelanja digital mulai dari promo serta fasilitas lain menjadi godaan tersendiri bagi warganet. Alhasil, jika tak cermat, uang Anda di rekening akan bisa lenyap dalam sekejap hanya untuk berbelanja. Untuk menjadikan diri menjadi pribadi yang produktif, Anda harus mampu menahan hasrat konsumtif sekaligus menyusun tujuan finansial masa depan dalam membangun usaha, serta konsisten dalam menjalankannya. “Manfaatkan semua kemampuan untuk menyusun mindset yang lebih produktif,” katanya.
Adapun Eko K Budiardjo, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Telaah Terhadap Keamanan Digital dan Perlindungan Hak Cipta di Ranah Digital”. Ia mengatakan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kerawanan kejahatan saat bertransaksi digital yaitu, melibatkan pihak ketiga berupa lokapasar, dan melibatkan perusahaan penyedia antar logistik atau kurir. “Untuk mengurangi risiko, banyak warganet yang telah memanfaatkan dompet digital, karena uang dalam jumlah besar masih tetap disimpan di bank,” jelasnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. “Di era pandemi, banyak bermunculan para pendatang baru di usaha online, bagaimana kiat agar usaha tetap bertahan”, tanya Ayesha yang merupakan salah satu peserta dari kegiatan Literasi Digital di Pangkep. Menjawab hal itu, Nika Pranata mengatakan, agar bisa bersaing bangunlah kepercayaan baik dengan pengelola lokapasar maupun konsumen. Selain itu, berhati-hatilah ketika mengikuti perkembangan tren pasar.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.