Sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah untuk perangi stunting di masa pandemi, pada peringatan Hari Anak Nasional bulan Juli lalu 1000 Days Fund membagikan lebih dari 35,000 poster tinggi badan kepada lebih dari 100 Puskesmas di seluruh Indonesia. Kegiatan yang dilakukan sejak tahun 2018 ini sudah menjangkau 32 provinsi dan jika dilakukan secara massal dapat memangkas angka stunting hingga 22%.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sejak kuarter dua 2020 sebanyak 45,31% pelayanan Posyandu terpaksa ditiadakan dan terdapat 37,23% pelayanan berkurang sehingga hanya ada 18,7% pelayanan yang berjalan tetap.
Secara keseluruhan hal ini berdampak terhadap imunisasi anak yang hanya dapat dilakukan sebesar 39,55%, sementara 56,99% cakupan pelayanan imunisasi sudah berkurang. Data ini juga berpengaruh pada pemantauan tumbuh kembang anak yang biasanya dapat dilakukan terjadwal saat imunisasi dan pemberian vitamin A.
Pemantauan tumbuh kembang anak sebagai faktor utama yang dapat membantu penurunan angka stunting, sebagaimana telah diimplementasikan oleh 1000 Days Fund sejak tahun 2018. Dengan memberikan poster tinggi badan, angka stunting berhasil turun 9% di Labuan Bajo dalam dua tahun sejak dimulainya edukasi. Edukasi serta pelatihan mengenai stunting dan poster tinggi badan ini sudah diberikan kepada 500 kader dan nakes yang tersebar di 25 pulau.
Menurut Sisi Arawinda, Project Officer 1000 Days Fund, langkah terpenting melawan stunting adalah edukasi di tingkat desa melalui Puskesmas dan Posyandu. Sejak dua tahun lalu kami melakukan usaha yang berdampak nyata melalui penggunaan poster tinggi badan yang dibagikan di Puskesmas dan Posyandu serta memberikannya secara langsung kepada warga.
āPoster ini mudah ditempel sehingga menjadi cara paling efektif untuk diberikan kepada yang paling membutuhkan tanpa harus mengorbankan keberlangsungan atau dampak dari program yang sebelumnya telah dilakukan,ā kata Sisi, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima vakansi.
Saat ini adalah situasi sulit untuk semua. Tidak terkecuali untuk banyak wilayah di Indonesia dengan prevalensi stunting yang tinggi. Pandemi memperburuk keadaan karena berdampak pada pelayanan Posyandu dan Puskesmas yang ditutup di berbagai lokasi.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti, menambahkan, pada masa pandemi seperti ini, kesehatan anak harus jadi prioritas, dimana imunisasi anak sebisa mungkin harus tetap berjalan sesuai jadwal serta pemantauan tumbuh kembang terus dilakukan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
āJangan sampai kesehatan anak menjadi semakin buruk di tengah kondisi seperti ini. Karena itu kami mendukung usaha berkesinambungan yang dilakukan oleh 1000 Days Fund untuk bersama-sama mengurangi stunting di saat yang sulit,ā ujarnya.
Sebagai upaya dukungan yang menyeluruh bersama Pemerintah memerangi stunting di Indonesia, 1000 Days Fund juga membantu untuk meningkatkan kapasitas para kader Posyandu melalui program pelatihan dan pendampingan yang berkesinambungan. Sebanyak 300 kader Posyandu telah mengikuti rangkaian pelatihan dan program pendampingan khusus stunting.
Sisi menjelaskan, para kader menjadi salah satu ujung tombak melawan stunting di Indonesia. Mereka perlu memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri yang mumpuni agar mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melawan stunting di berbagai daerah. Hal ini menjadi komitmen kami untuk terus melakukan berbagai intervensi dan upaya pencegahan stunting dengan mengidentifikasi tren stunting dan melatih tenaga kesehatan baris depan termasuk kader Posyandu untuk mencegah stunting.
āKami berharap dapat mendistribusikan 100.000 poster tinggi badan sekaligus melatih 2.000 kader selama tahun ini berjalan.ā ujar Sisi.